tirto.id - Surat kabar Inggris Sunday Times mendesak pembacanya untuk memberikan suara mereka pada opsi untuk melepaskan diri dari Uni Eropa dalam referendum yang akan diselenggarakan Kamis besok.
Hal itu, menurut surat kabar itu, perlu dilakukan sebagai sebuah cara untuk mendesak adanya reformasi yang mendalam dalam blok tersebut, yang kemudian diharapkan dapat membuat kondisi blok ekonomi itu dapat menjadi lebih masuk akal bagi Inggris untuk dapat tetap berada dalam keanggotaannya.
"Ya, kita harus bersiap untuk sebuah jalan yang bergelombang, namun kita harus tetap tenang. Referendum ini mungkin menjadi satu-satunya kesempatan bagi kita untuk menyerukan penghentian laju proyek sentralisasi Eropa," ulas surat kabar itu dalam editorialnya.
Koran itu menyatakan mendukung gagasan yang dikemukakan oleh Boris Johnson, pendukung utama kelompok pro keluar dari Uni Eropa, bahwa Inggris harus menggelar referendum kedua setelah negosiasi mengenai reformasi lebih jauh bersama Brussels (Uni Eropa), demikian seperti dilaporkan oleh kantor berita Reuters.
Sebelumnya, pasca tragedi terbunuhnya seorang anggota parlemen Inggris, Jo Cox, oleh seorang pria, arah referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa menjadi tidak menentu.
Meski telah menangkap pelaku dari pembunuhan tersebut - seorang pria bernama Thomas Mair, Kepolisian Inggris sendiri bersikap hati-hati dengan mengatakan bahwa mereka belum mengetahui persis motif dari pembunuhan tersebut.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara