tirto.id - Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandiaga yakni Sudirman Said menyatakan program 100 hari kerja tidak bisa digunakan untuk mengevaluasi kinerja Anies-Sandiaga yang bekerja selama 5 tahun.
"100 hari itu mitos, orang kerja 5 tahun, 100 hari belum bisa dievaluasi apapun," ujar Sudirman melalui sambungan telepon di acara diskusi bertajuk "Pemimpin Baru Jakarta" yang digelar di rumah makan Warung Daun, Cikini, (14/10/2017).
Sehingga, menurutnya, menilai kinerja pemerintah tidak semestinya hanya dalam 100 hari kerja. Melainkan dalam progres keseluruhan selama lima tahun massa kepemimpinannya.
"Satu sampai dua bulan pemanasan, perkenalan dan mengenal medan kerja lalu interaksi SKPD. Bulan ketiga keempat udah mulai. Awal tahun depan lah kelihatan (kinerja Anies-Sandi)," kata Sudirman.
Selanjutnya, kata Sudirman, dalam program 100 hari Anies-Sandiaga akan mengutamakan kinerja program prioritas saja. Karena, menurutnya, 100 hari kerja lebih kepada momentum menyanggupi ekspektasi masyarakat.
Senada dengan Sudirman, mantan Gubernur DKI Prijanto menyatakan program 100 hari kerja hanyalah basic bagi Anies-Sandiaga untuk menjalankan pemerintahan selama 5 tahun ke depan.
"Jangan dibayangkan 100 hari itu langsung bangun infrastruktur. 100 hari itu lebih kepada menyusun RPJMD dan RAPB 2018," kata Prijanto di Warung Daun, Cikini.
Menurut Prijanto, dalam 100 hari Anies-Sandiaga juga harus bisa menciptakan komunikasi politik dengan seluruh masyarakat, bukan hanya pendukungnya saja. Sebab, menurutnya, bila tidak begitu maka dikhawatirkan 5 tahun kepemimpinannya hanya akan dihabiskan untuk mengurusi kegaduhan politik saja.
"Pak Anies walaupun bapak lemah lembut dalam bertutur kata, rakyat Jakarta tetap berharap bapak jujur. Karena jujur adalah keadilan. Jangan mudah terkooptasi oleh kuakatan apapun. Harus taat peraturan," kata Prijanto.
Senin, 16 Oktober 2017 Anies-Sandiaga akan resmi dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang baru. Dalam masa kampanye, mereka memiliki 23 janji politik, seperti KJP Plus, Oke Oce, dan DP 0 persen.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yantina Debora