Menuju konten utama

Studi Sebut Ibuprofen Bisa Picu Kemandulan pada Laki-Laki

Penggunaan jangka panjang ibuprofen dapat memengaruhi reproduksi laki-laki.

Studi Sebut Ibuprofen Bisa Picu Kemandulan pada Laki-Laki
Ilustrasi Obat. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ibuprofen adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat ini bekerja dengan mengurangi hormon yang menyebabkan peradangan dan rasa nyeri di tubuh.

Ibuprofen biasanya digunakan untuk mengurangi demam dan mengobati rasa sakit atau peradangan yang disebabkan oleh berbagai kondisi seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit punggung, radang sendi, kram menstruasi, atau cedera ringan.

Obat ini dikaitkan dengan masalah kesuburan pada laki-laki dan keselamatan janin. Mengonsumsi ibuprofen bagi ibu hamil di 3 bulan menjelang kelahiran dapat membahayakan janin.

Melansir dari Time, sebuah penelitian yang diterbitkan pada Senin (8/1/2019) diProsiding National Academy of Sciences menemukan bahwa penggunaan ibuprofen secara terus menerus dapat mengakibatkan gangguan reproduksi dan fisik pada laki-laki.

Penelitian tersebut menemukan bahwa penggunaan ibuprofen secara terus menerus dapat menyebabkan hipogonadisme terkompensasi atau suatu kondisi yang dapat menyebabkan infertilitas, disfungsi ereksi, depresi dan kehilangan massa tulang dan otot, di antara gejala lainnya.

Kondisi ini paling sering terlihat pada perokok dan orang tua, tetapi penelitian baru menunjukkan itu dapat memengaruhi pria muda juga.

Dikutip dari CNN, Bernard Jegou, seorang Direktur dari Institute of Research in Environmental and Occupational Health di Prancis mengatakan bahwa tim peneliti dari Perancis dan Denmark telah melakukan penelitian tentang efek kesehatan jika calon ibu mengonsumsi salah satu dari tiga pereda rasa sakit yang dapat dengan mudah diperoleh, seperti aspirin, parasetamol atau asetaminofen dan ibuprofen.

Selain itu, dalam penelitian mereka yang diterbitkan di jurnal olehUS National Library of Medicinemenunjukkan bahwa ketika dikonsumsi selama kehamilan, ketiga obat yang tergolong ringan ini ternyata memengaruhi testis pada bayi laki-laki.

Testis tidak hanya menghasilkan sperma, tetapi juga mengeluarkan testosteron, hormon seks utama pria.

Ketiga obat itu adalah "anti-androgenik," yang berarti mereka mengganggu hormon pria, jelas David M. Kristensen, rekan penulis studi dan seorang ilmuwan senior di Departemen Neurologi di Rumah Sakit Universitas Copenhagen.

Para peneliti mencatat bahwa ketiga obat itu bahkan meningkatkan kemungkinan bayi laki-laki lahir dengan kelainan bawaan.

Oleh karena itu, wanita hamil dan menyusui harus selalu bertanya kepada profesional kesehatan sebelum menggunakan obat-obatan.

Kemudian para peneliti tersebut memfokuskan penyelidikan pada ibuprofen, yang memiliki efek paling kuat.

Hasilnya, setelah 14 hari pengujian, pada laki-laki yang menggunakan ibuprofen ditemukan adanya penurunan rasio hormon testosteron terhadap lutein yang merupakan tanda testis disfungsional.

Ketidakseimbangan hormon ini menghasilkan hipogonadisme terkompensasi, suatu kondisi yang terkait dengan gangguan kesuburan, depresi dan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular, termasuk gagal jantung dan stroke.

Para peneliti menemukan hormon luteinizing pada laki-laki yang menggunakan ibuprofen menjadi terkoordinasi dengan tingkat ibuprofen yang beredar di dalam darah. Di saat yang bersamaan, rasio hormon testoteron terhadap luteinizing menurun, inilah yang menjadi tanda-tanda disfungsional testis.

Di pasaran yang beredar, ibuprofen ditemukan dalam merek Proris, Advil, Neo Rheumacyl Neuro dan sebagainya.

Baca juga artikel terkait PENGGUNAAN IBUPROFEN atau tulisan lainnya dari Ninda Fitria

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ninda Fitria
Penulis: Ninda Fitria
Editor: Yandri Daniel Damaledo