tirto.id - Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa 1 dari 5 orang di seluruh dunia memiliki kondisi mendasar yang membuat mereka lebih berisiko terkena virus Corona daripada yang lain.
Secara kolektif, jumlah ini menambah hingga sekitar 1,7 miliar orang di seluruh dunia yang positif dan terinfeksi virus Corona.
Seperti dilansir dari Medical Dailyyang mengutip data statistik terbaru dari dasbor Johns Hopkins, virus Corona jenis baru atau SARS-CoV-2, yang merupakan virus di balik pandemi COVID-19, telah berhasil menginfeksi lebih dari 8 juta orang dari seluruh dunia dan telah menewaskan sekitar 437.900 orang.
Dengan demikian, aman untuk mengatakan bahwa virus corona telah sangat memengaruhi kehidupan orang lain.
Kecuali jika vaksin dikembangkan, tidak ada yang tahu berapa lama pandemi ini akan berlanjut dan berapa banyak lagi orang yang akan terinfeksi virus Corona.
Mengenai penyebabnya, kondisi, usia, kesehatan, dan kemiskinan yang mendasarinya adalah semua faktor yang dapat menyebabkan penyakit dan gejala yang lebih parah.
Bahkan, data yang disampaikan para peneliti menunjukkan bahwa tingkat rawat inap adalah enam kali lebih tinggi dan tingkat kematian adalah 12 kali lebih tinggi pada pasien COVID-19 di AS dengan kondisi yang mendasarinya, yang paling umum adalah penyakit paru-paru kronis, diabetes, dan penyakit jantung.
Infeksi Virus Corona Parah akan Terjadi pada 1,7 Miliar Orang di Dunia
Penelitian yang disiarkan dalam jurnal Morbidity and Mortality Weekly Report (15 Juni 2020) ini mengungkapkan bahwa 1 dari setiap 5 orang atau 1,7 miliar orang dari seluruh dunia memiliki kondisi kesehatan mendasar yang menempatkan mereka lebih berisiko terkena virus lebih dari yang lain.
Kondisi kesehatan ini juga menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi terkena kasus parah jika mereka pernah terinfeksi virus Corona, demikian laporLive Science.
Untuk membuat perkiraan ini, para peneliti menganalisis sejumlah dataset dari 188 negara yang dibuat pada tahun 2017 yang mempelajari beban global penyakit, cedera, dan faktor risiko.
Dari sana, tim menemukan bahwa sekitar 22 persen dari populasi dunia secara keseluruhan memiliki setidaknya satu kondisi mendasar yang menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi terkena COVID-19 yang parah.
Selain itu, 1 dari 25 orang (atau 349 juta orang di seluruh dunia) juga berisiko mengembangkan COVID-19 yang parah, bahkan memerlukan rawat inap jika terinfeksi virus Corona.
Editor: Agung DH