tirto.id - Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air Retri Maya menegaskan, pilot yang ditangkap polisi di Surabaya akibat tindakannya yang diduga mengujarkan kebencian bukanlah pilot dari Sriwijaya Air Group.
“Kami pastikan Pilot dengan inisial IR itu bukan Pilot Sriwijaya Air maupun NAM Air,” kata dia di Jakarta Selasa (21/5/2019).
Dalam hal ini, Maya menambahkan Sriwijaya Air Group sangat memperhatikan kredibilitas seluruh karyawannya termasuk juga para seluruh awak pesawat.
“Secara internal kami rutin mengadakan pelatihan-pelatihan kepada seluruh karyawan kami tentang bagaimana proses pengembangan diri dan pada saat yang bersamaan kami juga rutin menyosialisasikan tentang apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan oleh seluruh karyawan Sriwijaya Air Group,” jelas dia.
Keterangan tersebut diakui Maya menjadi salah satu bentuk komitmen yang dilakukan oleh Sriwijaya Air Group untuk terus menjaga serta meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan dalam setiap penerbangannya.
Namun demikian, apabila dalam proses penerbangannya ditemukan hal-hal yang berpotensi dengan adanya gerakan mencurigakan dan membahayakan penerbangan, maka Sriwijaya Air Group akan segera melakukan tindakan pencegahan kepada seluruh Aircrew tanpa terkecuali.
Untuk menjamin hal tersebut salah satu upaya lain yang dilakukan Sriwijaya Air Group yaitu memberikan instruksi kepada seluruh Airport Service Manager untuk memantau semua pergerakan orang dan barang di sekitar bandara.
Apabila berpotensi sesuai kriteria dapat dilakukan pelaporan pada pihak Avsec baik internal maupun petugas keamanan bandara.
“Keamanan dan keselamatan bagi kami wajib hukumnya. Salah satu bentuk lain untuk mengantisipasi ini yaitu melakukan koordinasi dengan semua unit terkait Security aspect,” ujar dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno