tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah akan tetap waspada menghadapi terjadinya pelemahan ekonomi Indonesia pada tahun ini dan 2023 mendatang. Meskipun secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri diproyeksikan oleh lembaga-lembaga Internasional akan tumbuh lebih baik.
"Indonesia kita masih diproyeksikan oleh berbagai lembaga dunia cukup baik yaitu di sekitar 5 persen. Namun kita tidak boleh tidak waspada. (arena memang guncangan ekonomi ini sangat-sangat kencang dan sangat-sangat besar yang harus terus kita kelola dan kita waspadai secara baik," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita edisi Oktober, di Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Sri Mulyani mengatakan, koreksi pertumbuhan ekonomi saat ini telah terjadi di semua negara. Secara gobal bahkan diperkirakan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi di 3,2 persen dan melemah di 2,7 persen.
"Dalam hal ini telah terjadi koreksi ke bawah dan nanti bulan Desember kita akan melihat lagi proyeksi tahun 2023 yang mana diperkirakan dunia akan semakin kompleks. Karena pertama tidak tahu kepastian kapan berakhirnya perang yang ini menimbulkan spillover yang sangat besar," jelasnya.
Namun, Indonesia sendiri kondisinya dinilai relatif cukup baik. Outlook untuk 2022 masih diproyeksikan tetap di 5,3 persen dan tahun depan atau 2023 berada di 5,0 persen.
Tetapi, Sri Mulyani mengklaim tetap waspada menghadapi tahun depan. Terlebih gelombang pelemahan ekonomi dunia dan ketidakpastian global serta kecenderungan suku bunga yang naik pasti turut mempengaruhi berbagai indikator dan juga faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Jadi kita harus sangat hati-hati meskipun saat ini momentum pertumbuhan ekonomi kita masih sangat sehat dan kuat," pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin