Menuju konten utama

Sri Mulyani Prediksi Defisit APBN 2020 Melebar ke 2,5 Persen

Sri Mulyani memperkirakan defisit APBN berpotensi melebar ke angka 2,5 persen atau hanya selisih 0,5 persen dari batas defisit 3 persen dari PDB.

Sri Mulyani Prediksi Defisit APBN 2020 Melebar ke 2,5 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan defisit APBN berpotensi melebar ke angka 2,5 persen atau hanya selisih 0,5 persen dari batas defisit 3 persen dari PDB. Nilai ini jauh di atas target defisit APBN 2020 yang ditetapkan pada batas 1,76 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Pelebaran defisit ini menurutnya terjadi karena adanya dinamika pelemahan ekonomi seperti wabah virus Corona atau COVID-19. Di samping itu ada peran gejolak harga minyak yang baru-baru ini terjadi karena Rusia dan Arab Saudi gagal mencapai kesepakatan tentang produksi minyak.

“Tadi kan saya sudah bilang, (range pelebaran defisit) 2,2 persen sampai 2,5 persen. Kita akan lihat, karena seperti saya katakan, ada dinamika harga minyak, dinamika pelemahan perekonomian,” ucap Sri Mulyani kepada wartawan saat ditemui di Istana Negara, Senin (9/3/2020).

Sri Mulyani mengatakan pelebaran defisit ini memang sedikit banyak akan terjadi. Pasalnya, situasi banyak yang tidak mendukung. Misalnya capaian produksi minyak yang kerap berada di abwah target seperti tahun 2019 lalu di kisaran 741 dari target 775 barel minyak per hari.

Penurunan harga minyak ini diyakini bakal menggerus penerimaan negara, terutama PPh Migas.

Lalu ada juga peran gejolak nilai tukar rupiah. Berdasarkan data Bank Indonesia kurs Jisdor pada Senin (9/3/2020) berada di kisaran Rp14.432 per dolar AS per pukul 17.53 WIB.

“Yang saya sampaikan tadi itu masih indikasi sangat awal. Apa yang terjadi dari 2 bulan pertama ini dengan perubahan yang sangat banyak terutama pada kejadian akibat coronavirus ini,” ucap Sri Mulyani.

Akan tetapi, Sri Mulyani menyatakan pemerintah akan tetap berupaya membuat formula kebijakan stimulus yang tepat. Menurutnya kendati situasi global semakin tidak menentu atau memberi kabar baik, pemerintah akan terus mengkaji perkembangan kondisi in.

“Yang kita akan fokuskan tetap akan mencoba merumuskan kebijakan. Karena situasinya masih bergerak terus. Maka yang disebut perumusan stimulus fiskal akan kita design sesuai dengan perkembangan yang ada,” ucap Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz