tirto.id - Modal awal sovereign wealth fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) sudah masuk anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020. Pos anggaran berada dalam pembiayaan korporasi Rp15 triliun.
“Pembiayaan korporasi kami masukan melalui BUMN dan penjaminan. Kami akan establish SWF seperti dimandatkan UU Cipta Kerja,” ucap Sri Mulyani dalam kuliah umum bertajuk “Kebijakan Keuangan dan Pengawasannya dalam Mengatasi Pandemi COVID-19”, Rabu (18/11/2020).
SWF diatur dalam Pasal 157 Bab X UU Cipta Kerja. Lembaga ini digadang-gadang bakal menjadi ujung tombak pemerintah menggenjot investasi dari dalam dan luar negeri yang diprediksi bisa mencapai Rp225 triliun.
Angka itu diperoleh dari perhitungan 3 kali lipat total nilai uang yang sedianya bakal ditanam pemerintah sebagai ekuitas awal. Jumlah ekuitas awal yang terdiri dari aset milik negara dan APBN bernilai Rp75 triliun. PP dari lembaga pengelola ini ditarget paling cepat rampung di antara rancangan PP lainnya.
Sri Mulyani juga memaparkan bahwa realisasi pembiayaan korporasi terus naik meski progressnya masih relatif belum signifikan. Menurut data yang ia paparkan, pos anggaran ini baru terealisasi Rp 2 triliun atau 3 persen dari total pagu Rp62,22 triliun.
Rinciannya selain pembiayaan SWF Rp15 triliun, ada anggaran PMN (termasuk tambahan untuk Biofarma) Rp24,07 triliun. Lalu ada pemberian pinjaman (investasi) kepada BUMN yang notabene merupakan modal kerja senilai Rp19,65 triliun. Terakhir ada penjaminan kredit korporasi Rp3,5 triliun untuk mendorong bank lebih yakin menyalurkan kredit.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali