Menuju konten utama

Sri Mulyani: Kontribusi Ekonomi dari Sektor Kehutanan Sangat Kecil

Kontribusi sub sektor kehutanan dan penebangan kayu terhadap ekonomi masih relatif kecil. Kedua sektor itu hanya memberikan sumbangsing 0,66 persen ke PDB.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan pers APBN KITA di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (23/5/2022). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.

tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kontribusi sub sektor kehutanan dan penebangan kayu terhadap ekonomi masih relatif kecil. Kedua sektor itu hanya memberikan sumbangsing 0,66 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar Rp112 triliun pada 2021.

“Ini masih sangat kecil karena kurang dari 1 persen PDB,” kata Sri Mulyani dalam Kongres Kehutanan Indonesia, seperti disiarkan di YouTube KLHK, Selasa (28/6/2022).

Jika menarik ke belakang, pada 2017 kontribusi dua sektor ini sebesar Rp91,6 triliun atau 0,67 persen dari PDB. Kemudian pada 2018 tercatat Rp97,4 triliun atau 0,66 persen PDB dan 2019 meningkat menjadi Rp108,6 triliun atau 0,7 persen terhadap PDB.

PDB subsektor kehutanan meningkat secara nominal namun persentase kontribusinya stagnan. Selain itu, pertumbuhan nilai harga berlaku pada sub sektor ini juga mengalami tren penurunan terutama sejak 2020.

Pertumbuhan nilai harga berlaku sub sektor kehutanan pada 2017 hanya sebesar 4,6 persen dan naik menjadi 6,3 persen pada 2018 lalu kembali naik menjadi 6,9 persen pada 2019. Setelah 2019, pertumbuhannya turun menjadi 4,3 persen pada 2020 dan kembali turun di level 3,1 persen pada tahun lalu.

Menurut Sri Mulyani, kontribusi sub sektor ini terhadap PDB yang kurang dari 1 persen perlu dibenahi. Hal tersebut lantaran Indonesia memiliki hutan tropis yang bahkan sudah menjadi hutan industri sehingga sektor ini seharusnya bisa sangat berkontribusi terhadap PDB nasional.

“Ini berarti kita sebagai yang punya hutan tropis bahkan sudah menjadi hutan industri rasanya kontribusi kurang dari 1 persen it doesn’t sound right. Pasti ada hal-hal yang perlu kita benahi bersama,” jelasnya.

Adapun pembenahan yang dimaksud adalah terkait regulasi, institusi bahkan tata kelola. Karena selama ini ketiga itu tidak mampu mendorong kontribusi sub sektor kehutanan dan penebangan kayu secara maksimal.

“Sama dengan sektor perikanan. Indonesia itu isinya hutan sama perikanan tapi dua sektor ini kontribusi ke PDB is almost nothing. Tidak benar itu berarti,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait SRI MULYANI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang
-->