tirto.id - Menteri Keungan sekaligus Ketua Panitia Seleksi Pemilihan Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK-OJK) Periode 2017-2022, Sri Mulyani menjamin akan memilih para calon Komisioner OJK yang benar-benar berintegritas dan profesional.
Menurut Sri, seleksi ini dilakukan secara hati-hati dan cermat mengingat para calon Komisioner OJK itu akan mengemban tugas berat menjaga industri jasa keuangan nasional, yang saat ini kapitalisasinya mencapai Rp16.000 triliun, agar memiliki daya tahan menghadapi krisis.
"Mengingat industri keuangan luar biasa penting dan strategis, maka pemilihan DK-OJK telah dilakukan melalui proses seteliti dan sekredibel mungkin, sehingga tidak hanya didapat talenta, skill atau kompetensi, tapi juga pengalaman maupun aspek non teknis," kata Sri di Jakarta, pada Senin (13/3/2017) seperti dikutip Antara.
Dia mengatakan telah meminta para peserta seleksi yang lulus hingga tahap akhir belajar dari penanganan krisis finansial 1997-1998, yang menghasilkan biaya tinggi hingga 75 persen dari PDB, dan sampai sekarang pemerintah masih menanggung beban utang dari obligasi rekap.
"Sampai hari ini surat utang negara untuk bail out untuk sektor jasa keuangan yang alami kerusakan itu Rp195 triliun dan Rp49 triliun surat utangnya, masih ada sampai sekarang harus kami bayar, padahal itu 20 tahun lalu," kata Sri.
Untuk itu, ia mengakui proses seleksi yang dilakukan Pansel merupakan tugas yang sangat berat dan merupakan beban untuk mendapatkan calon yang sangat baik, karena fungsi menjaga stabilitas sistem keuangan bukan merupakan pekerjaan yang mudah.
"Tugasnya luar biasa sulit untuk menjaga stabilitas, maka komitmen luar biasa sangat dibutuhkan dan tidak main-main, karena itu, ini beban luar biasa bagi kami untuk mendapatkan calon yang sangat baik," ujar dia.
Anggota Pansel DK OJK lainnya sekaligus Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menambahkan proses seleksi telah berlangsung secara ketat dalam empat tahap dengan mengedepankan integritas dan profesionalisme para calon anggota DK-OJK.
Oleh karena itu, Agus mengharapkan peserta yang nantinya terpilih menjadi anggota DK-OJK dapat menjadikan institusi pengawas industri jasa keuangan tersebut menjadi lebih kredibel dan amanah dalam melaksanakan tugas maupun kewajibannya.
"Harapan kami tentu agar OJK betul-betul bisa menjadi institusi yang lebih kredibel," katanya.
Agus mengatakan upaya untuk menjaga industri jasa keuangan sangat penting karena berdampak kepada kinerja makro ekonomi dan stabilitas sistem keuangan. Peran OJK juga penting untuk antisipasi terhadap krisis dan ketidakstabilan ekonomi.
Pansel DK-OJK telah mengumumkan ada 21 calon anggota yang lolos di tahap selanjutnya. Daftar 21 nama itu terdiri dari masing-masing tiga calon untuk tujuh jabatan anggota DK-OJK. Pansel telah mencoret sembilan nama yang tidak lulus dalam tahap wawancara.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom