tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui membangun ekosistem pembiayaan menjadi tantangan bagi negara-negara emerging dan developing termasuk Indonesia. Saat ini mayoritas developing dan emerging country masih berada pada tahap awal dalam membangun pasar modal, pasar uang, dan pasar surat berharga mereka.
"Kemampuan untuk menciptakan pembiayaan yang lebih advance dan sophisticated jelas merupakan sebuah tantangan bagi banyak developing dan emerging country," ungkapnya pada Acara Road to G20 - Securitization Summit 2022 di Jakarta, ditulis Kamis (7/7/2022).
Dia mengatakan dalam menciptakan pembiayaan tidak hanya sekedar memproduksi sebuah produk, melainkan harus dilengkapi dengan kerangka hukum. Kemudian otoritas yang bisa memberikan assurance kepada investornya maupun pada issuernya.
Walaupun bukanlah hal baru, Sri Mulyani menuturkan saat ini Indonesia terus membangun pada sektor keuangan, pasar modal, surat berharga dengan komunitas investasi. Dilakukan dalam sebuah ekosistem yang baik.
Di dalam perjalanan untuk pertama membangun sebuah kemampuan financing sudah dilakukan di dalam beberapa kali upaya. Salah satu upayanya melalui peran PT Sarana Multi Finance (SMF) yang merupakan Special Mission Vehicle (SMV) yang berada di lingkungan kementerian keuangan.
“Sarana multi finance, special mission vehicle yang ada di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai kepanjangan tangan dari Kemenkeu khusus yang dedicated di dalam menyelenggarakan pembiayaan perumahan,” pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin