tirto.id - Kebijakan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang memotong anggaran parlemen ditanggapi keras oleh Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Anton Sihombing. Politisi Partai Golkar ini menyebut Sri Mulyani kejam dan tidak berperikemanusiaan karena kebijakannya tersebut.
Menurut Anton, anggaran DPR RI untuk pembangunan yang diajukan sebesar Rp7,7 triliun, tetapi hanya direalisasikan Rp5,7 triliun. Padahal, lanjutnya, ruangan anggota DPR perlu diperluas karena dianggap sudah tidak layak dipakai, dan itu membutuhkan dana.
“Menteri Keuangan itu kejam, tidak berperikemanusiaan, karena anggaran kita dipotong-potong terus. Jangan dia [Sri Mulyani] anggap anggota DPR itu maling, kami ini bekerja untuk kepentingan negara, sakit nggak?" tukas Anton di Jakarta, Rabu (12/6/2019).
"Kami yang mengawasi anggaran, tapi anggaran kami dipotong. Bu Sri Mulyani coba lihat kamar-kamar anggota DPR, bagaimana kondisinya. Jangan dipotong-potong. Kami itu sudah meminta sesuai dengan kebutuhan kami, " tambahnya.
Sri Mulyani, kata Anton, hanya mencari panggung saja dengan kebijakannya itu, sehingga ia akan melawan. “Jangan sembarangan, Bu Sri Mulyani. Dia bukan god father. Saya selama di BURT sudah berapa kali dipotong-potong sama dia, tidak boleh itu," sergah Anton.
Anton memaparkan, anggaran yang diberikan untuk membenahi ruangan-ruangan bagi anggota DPR masih kurang. Bahkan, menurut Anton, seharusnya DPR disediakan gedung baru.
“Anggaran saja dipotong-potong, bagaimana mau memperbesar ruangan? Ya mesti [dibangun] gedung baru. Harus dibangun gedung baru," tegas Anton.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Iswara N Raditya