Menuju konten utama

Sri Mulyani Cerita Keluhan Warganet soal Penyelewengan Dana Desa

Sri Mulyani mendapati ada tren aneh dari dampak kebijakan dana desa ini, yaitu semakin banyak orang tertarik menjadi kepala desa.

Sri Mulyani Cerita Keluhan Warganet soal Penyelewengan Dana Desa
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pidato pada US-Indonesia Investment Summit 2019 di Jakarta, Kamis (21/11/2019). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan kekesalannya saat menerima curhatan warganet tentang penyelewengan-penyelewengan dana desa. Ini sebagai tanda bila pengelolaan dana desa masih banyak masalah.

“Di sosmed ada feedback. ‘Ibu tolong diawasi dana desa bu’. ‘Kepala desa saya baru beli rumah baru’. Saya bisa mendapat banyak feedback. Itu overwhelming (melelahkan),” ucap Sri Mulyani dalam paparannya di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Sri Mulyani lantas menyatakan kalau ia sendiri kesulitan mengawasi pengelolaan dana desa itu. Pasalnya ada 75 ribu desa di Indonesia.

Besaran dananya pun, kata Sri Mulyani, juga tak kalah besar yaitu di kisaran Rp900 juta hingga 3 miliar.

Di samping itu, Sri Mulyani mendapati ada tren aneh dari dampak kebijakan dana desa ini. Ia bilang semakin banyak orang malah jadi tertarik menjadi kepala desa gara-gara program di era Presiden Joko Widodo.

“Banyak yang kepingin jadi kepala desa. Pertama dapat gaji langsung dari pemerintah dan dapat anggaran. Jadi seneng juga ya,” ucap Sri Mulyani.

Ia bilang andai kata kepala desa yang mau menjabat adalah sarjana dan memiliki komitmen tinggi, maka hasilnya bisa jadi akan baik.

Bila ada 75 ribu orang dari seluruh Indonesia dengan kualitas demikian, Sri Mulyani yakin akan ada perubahan yang bisa terjadi di desa. Belum lagi 20 ribu di antaranya adalah desa dengan keadaan miskin dan tertinggal.

“Indonesia kalau ada 75 ribu orang bagus ditaruh di desa akan menimbulan perubahan,” ucap Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait DANA DESA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz