tirto.id - Kementerian Luar Negeri Sri Lanka menyatakan sedang mengajukan permintaan bantuan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sejumlah negara tetangga guna mendukung penanganan bencana besar banjir dan longsor di negara itu.
"Khususnya dalam hal operasi pencarian dan penyelamatan," bunyi pernyataan Kemenlu Sri Lanka seperti dilansir Reuters pada Minggu (28/5/2017).
Pemerintah Sri Lanka mencatat bencana banjir dan longsor di negara itu sejak pertengahan pekan ini mengakibatkan korban jiwa sebanyak 122 orang. Korban tewas menyebar di distrik Kalutara, Ratnapura dan Matara. Juru bicara Kepolisian Sri Lanka, Priyantha Jayakody mengatakan beberapa kasus longsor besar dilaporkan terjadi di tiga distrik itu.
Pusat penanggulangan bencana Sri Lanka juga mengumumkan 97 orang masih hilang setelah hujan dengan intensitas terburuk sejak 2003 melanda negeri itu dan membuat 415.618 orang mengungsi dari rumahnya. Pejabat meteorologi Sri Lanka memperkirakan hujan deras yang turun sejak Kamis lalu akan semakin parah pada beberapa hari ke depan karena kondisi muson barat daya telah terbentuk di seluruh negeri.
Militer dan regu penyelamat Sri Lanka telah mengerahkan beberapa kapal dan helikopter, namun akses ke beberapa daerah bencana masih sangat sulit. Juru bicara militer Sri Lanka, Roshan Senevirathne mengatakan sekitar 2.000 personel militer telah dikerahkan untuk membantu polisi dan badan sipil.
Berdasar laporan BBC, Pimpinan operasi SAR dari militer Sri Lanka, Mayor Jendral Sudhanta Ranasinghe mengatakan kebutuhan mendesak saat ini ialah makanan, air bersih dan fasilitas sanitasi. Pasukan militer Sri Lanka juga telah dikerahkan ke seluruh daerah sentra bencana.
Sedangkan India, dikabarkan telah mengirim tiga kapal Angkatan Laut dengan persediaan dan bantuan lengkap ke Sri Lanka. Kapal pertama telah tiba di Kolombo pada Sabtu kemarin. Pakistan juga akan mengirim beras dan relawan.
Siaran pers PBB Perwakilan Sri Lanka mengumumkan, untuk membantu penanganan bencana banjir dan longsor di Sri Lanka yang melanda 15 dari 25 distrik itu, UNICEF segera mengirim bantuan air bersih dan peralatan untuk filter penjernih air. Sementara WHO telah bersiap mengirim tim untuk membantu Kementerian Kesehatan Sri Lanka di kawasan bencana.
PBB juga menyiapkan bantuan manajemen informasi bencana dan suplai tenaga relawan, termasuk yang berasal dari berbagai negara tetangga Sri Lanka.
Selain itu, PBB memperkirakan bantuan masih dibutuhkan negara itu hingga beberapa pekan ke depan sebab hujan lebat kemungkinan besar akan terus mengguyur Sri Lanka hingga awal Juni.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom