tirto.id - Pelatih Inggris Gareth Southgate diduga 'mengalah' dari Belgia dalam partai pamungkas Grup G, Jumat dini hari (29/6/2018) yang berakhir 0-1. Para pendukung menyayangkan kekalahan The Three Lions ini. Namun Soutghate punya alasan untuk "mengalah".
Ia mengatakan bahwa dirinya memang memiliki tanggung jawab kepada pendukung. Ia juga tahu bahwa dini hari tadi, pendukung di stadion maupun penonton di rumah kecewa.
“Tetapi,” kata Southgate “ketika Anda seorang pemimpin dan seorang manajer, Anda harus membuat keputusan yang tepat bagi tim Anda untuk mencapai tujuan utama. Terkadang keputusan itu akan dikritik.”
Southgate sengaja menurunkan pemain lapis kedua pada laga kontra Belgia. Laga itu sendiri pun sudah tak berpengaruh bagi Inggris maupun Belgia yang sebelumnya sudah lolos berkat dua kemenangan di penyisihan. Laga hanya menentukan status juara dan runner up Grup G. Soutghate memilih di posisi kedua.
“Apa pun yang terjadi minggu depan, pemilihan melawan Belgia adalah keputusan yang tepat sejauh yang saya ketahui,” ucapnya lagi.
Jika Inggris menjadi juara Grup H maka akan bertemu dengan Jepang. Namun bila menang atas Jepang pun, tim-tim besar seperti Argentina, Portugal, Uruguay, Perancis, Brasil, Meksiko siap menghadang di "blok neraka".
Keuntungan lain yang didapatkan Southgate adalah ia bisa mengistirahatkan pemainnya sehari lebih lama sebelum melakoni laga 16 besar. Jika jadi juara Grup H, Inggris bertemu Jepang pada 3 Juli. Tapi bila jadi runner up, berduel dengan Kolombia pada 4 Juli.
Dengan strategi seperti itu, Southgate berharap bisa memainkan secara maksimal Hary Kane dan kawan-kawan untuk menghadapi Kolombia, satu-satunya tim dari Amerika Latin yang satu pool dengan Inggris.
Lantaran itu pelatih berusia 47 tahun itu merasa sangat nyaman dengan keputusannya untuk "mengalah" pada laga kontra Belgia. “Terkadang,” kata Southgate, “Anda harus membuat keputusan untuk gambaran yang lebih besar.”
Gambaran besar itu terang, Inggris berada di pool yang "relatif lebih ringan". Mereka sejalur juara dengan, Spanyol, Rusia, Kroasia, Denmark, Swiss dan Swedia, tim yang biasa dihadapi Southgate di kancah Eropa.