tirto.id - Kehadiran Partai Amanat Nasional (PAN) dalam pertemuan bersama sejumlah anggota partai koalisi pemerintah masih menyisakan pertanyaan tentang potensi reshuffle kabinet. Hal ini sebagai bentuk konkret mengakomodir parpol besutan Zulkifli Hasan dalam pemerintahan. Namun, Istana belum memastikan perombakan kabinet akan berjalan dalam waktu dekat.
"Tidak ada informasi mengenai hal tersebut. Apakah reshuffle akan dilakukan atau tidak dilakukan dengan alasan A, B sampai Z itu tidak ada sama sekali sampai hari ini," kata Staf Khusus Bidang Komunikasi Presiden Jokowi Fadjroel Rachman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/9/2021).
Fadjroel menegaskan, kewenangan pergantian menteri adalah wewenang penuh Jokowi selaku presiden. Pengumuman pergantian menteri serta alasan pergantian merupakan wewenang Jokowi.
Ia pun menekankan reshuffle akan dilakukan tanpa tekanan. Jokowi, kata dia, akan memilih putra-putri terbaik bangsa seperti saat pembentukan kabinet Indonesia Maju pada Oktober 2019.
"Kemudian yang kedua beliau juga mengatakan semuanya harus bekerja nyata, bekerja keras dan kemudian terukur. Jadi kalau kita melihat itu sampai hari ini, saya bukan dalam posisi untuk melakukan penilaian, presiden setidaknya menurut saya masih bekerja sama dengan mereka untuk menyelesaikan visi misi yang sudah diumumkan pada pengangkatan beliau pada periode kedua," kata Fadjroel.
Fadjroel juga menekankan bahwa semua menteri, baik menteri teknis dan koordinator fokus pada penanganan pandemi.
"Sekali lagi semua menteri koordinator, semua menteri dalam Kabinet Indonesia Maju bekerja keras membantu presiden untuk menanggulangi pandemi covid-19," kata Fadjroel.
Fadjroel menambahkan, "Jadi soal perombakan kabinet atau reshuffle itu adalah hak prerogatif presiden. Dan kita tunggu pernyataan langsung dari presiden. Tidak ada seorang pun yang mengetahui apakah akan ada perombakan kabinet atau tidak, itu hanya berada di tangan Presiden Joko Widodo karena itu adalah hak prerogatif beliau," kata Fadjroel.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz