Menuju konten utama

Kumpulan Contoh Soal PPPK Perawat Terampil 2023 dan Jawaban

Berikut kumpulan contoh soal PPPK Perawat Terampil 2023 dan jawabannya untuk dipelajari jelang seleksi kompetensi.

Kumpulan Contoh Soal PPPK Perawat Terampil 2023 dan Jawaban
Peserta mengikuti ujian SKD CPNS dan seleksi kompetensi PPPK di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Rabu (15/9/2021). ANTARA FOTO/Maulana Surya/aww.

tirto.id - Sejumlah contoh soal PPPK Perawat Terampil 2023 dan jawabannya di bawah ini disajikan guna menjadi bahan latihan menjelang tes kompetensi. Beberapa soal P3K Perawat 2023 ini diselaraskan pula dengan materi pokok seleksi kompetensi teknis Perawat Terampil.

Seleksi kompetensi PPPK Perawat Terampil 2023 akan mencakup materi soal yang terkait dengan tes kompetensi teknis, tes kompetensi manajerial, tes kompetensi sosio-kultural, dan wawancara.

Perawat Terampil termasuk jabatan yang masuk kategori formasi PPPK Tenaga Kesehatan 2023. Maka itu, passing grade P3K Perawat Terampil 2023 mengikuti ketentuan yang ada dalam Keputusan Menteri PANRB Nomor 652 Tahun 2023.

Passing grade PPPK Perawat Terampil 2023 atau nilai ambang batas kelulusan di seleksi kompetensi pelamar formasi ini adalah sebagai berikut:

  • Passing grade tes kompetensi teknis PPPK Perawat Terampil: 158
  • Passing grade tes kompetensi manajerial dan sosial kultural: 117
  • Passing grade tes wawancara PPPK Perawat Terampil: 24

Kepmenpanrb 652/2023 (PDF) memuat ketentuan terkait jumlah soal seleksi kompetensi, nilai tertinggi, hingga ambang batas nilai kelulusan atau passing grade.

Materi Pokok Tes Kompetensi Teknis P3K Perawat Terampil 2023

Surat pengumuman Kemenpanrb nomor B/2881/M.SM.01.00/2023, yang diterbitkan pada 30 Oktober 2023, memuat dokumen materi pokok tes kompetensi teknis PPPK 2023, yang di dalamnya termasuk PPPK Perawat Terampil.

Berikut daftar materi pokok soal tes kompetensi teknis PPPK Perawat Terampil 2023:

  • Komunikasi terapeutik dalam pemberian asupan keperawatan (Kemampuan Umum)
  • Promosi kesehatan (Kemampuan Umum)
  • Penggunaan alat-lat pengamanan/pelindung fisik pada pasien untuk mencegah resiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif (Kemampuan Umum)
  • Dokumentasi keperawatan (Kemampuan Umum)
  • Pengkajian keperawatan dasar pada individu (Kemampuan Khusus)
  • Pemberian oksigenasi sederhana (Kemampuan Khusus)
  • Tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal (Kemampuan Khusus)
  • Management Patient Safety (Kemampuan Khusus)
  • Intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area keperawatan medikal bedah (Kemampuan Khusus)
  • Intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada keperawatan anak (Kemampuan Khusus)
  • Tindakan keperawatan spesifik yang sederhana dalam pemenuhan kebutuhan dasar pada area keperawatan maternitas (Kemampuan Khusus)
  • Penerapan asuhan keperawatan individu dalam keluarga dengan masalah kesehatan (Kemampuan Khusus)
  • Tindakan keperawatan jiwa spesifik yang sederhana pada orang dewasa (Kemampuan Khusus)
  • Terapi komplementer/holistik (Kemampuan Khusus)
  • Tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/pos operasi (Kemampuan Khusus)
  • Perawatan paliatif (Kemampuan Khusus)
  • Konsep berduka/kehilangan (Kemampuan Khusus)
  • Perawatan luka (Kemampuan Khusus).

Contoh Soal PPPK Perawat Terampil dan Jawabannya

Berikut ini kumpulan contoh soal PPPK Perawat Terampil dan jwabannya yang bisa dipakai untuk bahan belajar sebelum mengikuti seleksi kompetensi P3K 2023.

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen keselamatan pasien?

a. Upaya untuk meningkatkan resiko cidera pada pasien

b. Proses pelayanan kesehatan yang seharusnya diberikan kepada pasien

c. Upaya sistematis untuk mengidentifikasi, mengurangi, dan menghilangkan risiko yang dapat menyebabkan cidera pada pasien

d. Penerapan standar pelayanan kesehatan

Jawaban: c.

2. Tujuan utama manajemen keselamatan pasien adalah...

a. Mengurangi kepuasan pasien

b. Meningkatkan resiko cidera pada pasien

c. Meningkatkan keselamatan pasien, mengurangi resiko cidera pada pasien, dan meningkatkan kepuasan pasien

d. Meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan

Jawaban: c.

3. Prinsip utama dalam manajemen keselamatan pasien adalah...

a. Fokus pada pasien

b. Fokus pada penyedia layanan kesehatan

c. Fokus pada biaya pelayanan

d. Fokus pada tenaga administratif

Jawaban: a.

4. Mengapa keselamatan pasien dianggap sebagai tanggung jawab bersama?

a. Karena hanya perawat yang bertanggung jawab

b. Karena pasien tidak memiliki peran dalam keselamatan mereka

c. Karena keselamatan pasien melibatkan seluruh tenaga kesehatan, pasien, dan keluarga

d. Karena keselamatan pasien hanya berkaitan dengan dokter

Jawaban: c.

5. Langkah pertama dalam manajemen keselamatan pasien adalah....

a. Penerapan standar keselamatan pasien

b. Pencatatan laporan insiden pasien

c. Asesmen risiko untuk mengidentifikasi resiko cidera pada pasien

d. Pemberian pelatihan kepada perawat

Jawaban: c.

6. Tujuan utama tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritis adalah ....

a. Mempercepat kondisi pasien memburuk

b. Mempertahankan hidup pasien, mencegah kondisi memburuk, dan mempercepat pemulihan

c. Menunda resusitasi

d. Menjalankan tindakan tanpa memperhatikan prioritas

Jawaban: b.

7. Prinsip utama tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritis adalah .....

a. Proaktif

b. Prioritas, Kolaborasi, dan Komunikasi

c. Reaktif

d. Kemandirian

Jawaban: b.

8. Apa yang dimaksud dengan tindakan resusitasi?

a. Tindakan untuk menghentikan pernapasan

b. Tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan hidup pasien

c. Tindakan yang hanya dilakukan oleh dokter

d. Tindakan yang bersifat rekreatif

Jawaban: b

9. Apa yang harus didahulukan dalam tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat?

a. Tindakan yang paling mahal

b. Tindakan yang paling sering dilakukan

c. Tindakan yang paling menyenangkan

d. Tindakan yang paling bisa menyelamatkan jiwa

Jawaban: d.

10. Apa yang harus dilakukan perawat setelah melakukan resusitasi pada pasien gawat darurat?

a. Melakukan asesmen

b. Beristirahat sejenak

c. Menghentikan monitoring

d. Menjauhi pasien

Jawaban: a.

11. Tujuan utama pemberian oksigenasi sederhana adalah....

a. Menurunkan kadar oksigen dalam darah

b. Meningkatkan kadar oksigen dalam darah

c. Mencegah pernapasan pasien

d. Menggantikan perawatan medis lainnya

Jawaban: b.

12. Indikasi dalam pemberian oksigenasi sederhana adalah....

a. Tekanan darah tinggi

b. Suhu tubuh rendah

c. Sesak napas

d. Nyeri kepala

Jawaban: c.

13. Kondisi medis yang dapat menjadi indikasi pemberian oksigenasi sederhana adalah...

a. Kelebihan oksigen dalam darah

b. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

c. Obesitas

d. Kekurangan karbon dioksida dalam darah

Jawaban: b.

14. Berikut ini yang termasuk dalam persiapan pemberian oksigenasi sederhana adalah...

a. Menyediakan makanan untuk pasien

b. Persiapan mental pasien

c. Pemilihan baju tidur untuk pasien

d. Periksa order dokter dan persiapkan peralatan yang dibutuhkan

Jawaban: d.

15. Apa yang dilakukan dalam prosedur pemberian oksigenasi sederhana?

a. Posisikan pasien dalam posisi prone

b. Gunakan masker yang tidak sesuai dengan ukuran wajah pasien

c. Mengtatur aliran oksigen sesuai instruksi dokter dan memantau pasien

d. Biarkan pasien berada dalam posisi tidur yang nyaman

Jawaban: c.

16. Tujuan utama tindakan keperawatan saat terjadi kondisi gawat darurat/bencana/kritis adalah....

a. Mempercepat kondisi pasien memburuk

b. Mempertahankan hidup pasien, mencegah kondisi memburuk, dan mempercepat pemulihan

c. Menunda resusitasi

d. Menjalankan tindakan tanpa memperhatikan prioritas

Jawaban: b.

17. Apa yang dimaksud dengan tindakan observasi dan monitoring pada kondisi gawat darurat?

a. Mengamati pasien tanpa melakukan tindakan apapun

b. Memonitor keadaan pasien secara terus-menerus setelah tindakan keperawatan

c. Memonitor keadaan hanya saat pasien tampak memburuk

d. Menilai kondisi pasien setelah tindakan selesai

Jawaban: b.

18. Berikut ini yang termasuk dalam tindakan keperawatan umum pada kondisi gawat darurat/bencana/kritis adalah....

a. Pemberian oksigenasi, pemberian cairan, pemberian obat-obatan

b. Menunggu bantuan dari dokter

c. Menghindari kontak langsung dengan pasien

d. Memberikan nasihat tanpa melakukan tindakan konkret

Jawaban: a.

19. Komunikasi yang efektif penting dalam tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritis karena....

a. Untuk memenuhi standar formalitas

b. Untuk menunjukkan keahlian perawat

c. Untuk memberikan informasi yang diperlukan, mendukung kolaborasi, dan koordinasi yang baik

d. Agar perawat dapat bekerja sendiri tanpa bantuan tim

Jawaban: c.

20. Perawat yang bertugas pada unit gawat darurat perlu memiliki....

a. Kompetensi dan keterampilan yang memadai

b. Pengetahuan dasar tentang pengobatan

c. Kemampuan berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya

d. Kemampuan berkomunikasi dengan siapa pun

Jawaban: a.

21. Cara memasang nasal kanul yang benar adalah....

a. Pasang nasal kanul sebelum mencuci tangan

b. Masukkan nasal kanul ke lubang hidung pasien dan pastikan berada di posisi yang nyaman

c. Pastikan nasal kanul berada di dalam mulut pasien

d. Ikat nasal kanul pada pinggang pasien

Jawaban: b.

22. Kondisi utama yang perlu diperhatikan selama observasi pasien dalam pemberian oksigen adalah...

a. Warna rambut pasien

b. Kesadaran, saturasi oksigen, frekuensi napas, dan frekuensi jantung

c. Panjang kuku pasien

d. Kecepatan tumbuh rambut pasien

Jawaban: b

23. Kapan nasal kanul atau masker sederhana perlu diganti?

a. Setiap 2 jam sekali

b. Jika pasien menghendaki

c. Jika nasal kanul atau masker sederhana basah atau kotor

d. Setiap sehari sekali

Jawaban: c

24. Contoh komplikasi yang dapat terjadi akibat pemberian oksigenasi sederhana adalah....

a. Kelebihan oksigen dalam darah

b. Hiperkapnia

c. Kulit wajah mengelupas

d. Kenaikan tekanan darah

Jawaban: b. Hiperkapnia

25. Apa kesimpulan utama dari pemberian oksigenasi sederhana?

a. Tindakan ini hanya untuk kepentingan medis

b. Pemberian oksigenasi sederhana tidak memiliki risiko komplikasi

c. Tindakan ini sederhana, namun harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah komplikasi

d. Pemberian oksigenasi sederhana hanya diperlukan untuk pasien yang sadar

Jawaban: c

26. Dalam manajemen keselamatan pasien, langkah yang perlu dilakukan setelah mengidentifikasi risiko adalah....

a. Mengabaikan risiko tersebut

b. Meningkatkan risiko agar pasien lebih waspada

c. Mengelola risiko untuk mengurangi atau menghilangkan risiko tersebut

d. Melakukan tindakan medis yang berisiko

Jawaban: c.

27. Mengukur dan mengevaluasi efektivitas manajemen keselamatan pasien secara berkala sangat penting karena....

a. Untuk memenuhi perosedur administratif

b. Untuk memberikan tugas tambahan kepada tenaga kesehatan

c. Untuk mendorong perawat dapat bekerja lebih cepat

d. Untuk memastikan bahwa manajemen keselamatan pasien berjalan dengan baik

Jawaban: d.

28. Berikut ini yang termasuk dalam implementasi manajemen keselamatan pasien adalah....

a. Mengejar pasien yang mencoba meninggalkan rumah sakit

b. Berkomunikasi secara ramah dengan keluarga pasien

c. Meminimalkan komunikasi dengan pasien

d. Pembentukan komite keselamatan pasien, penerapan standar keselamatan, peningkatan kesadaran, dan keterampilan tenaga kesehatan

Jawaban: d

29. Komite keselamatan pasien diharapkan bisa melaksanakan prosedur berikut, yakni....

a. Mengurangi tanggung jawab atas keselamatan pasien

b. Meminimalkan komunikasi dengan pasien dan keluarganya

c. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program keselamatan pasien

d. Mengadakan tindakan-tindakan medis yang diperlukan

Jawaban: c.

30. Peningkatan komunikasi dan koordinasi antar-tenaga kesehatan penting dalam manajemen keselamatan pasien, karena....

a. Agar perawat dapat bekerja sendirian dengan tenaga penuh

b. Untuk menghindari pasien dan keluarga mengajukan keluhan

c. Untuk mencegah kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien

d. Untuk melaksanakan aturan dari rumah sakit

Jawaban: c.

31. Pengertian asuhan keperawatan individu dalam keluarga dengan masalah kesehatan adalah...

a. Asuhan keperawatan individu dalam keluarga yang tidak melibatkan keluarga

b. Asuhan keperawatan yang dilakukan oleh keluarga untuk individu yang sakit

c. Proses pemberian asuhan keperawatan oleh perawat kepada individu dalam keluarga dengan masalah kesehatan

d. Asuhan keperawatan yang hanya berfokus pada aspek fisik individu

Jawaban: c.

32. Tujuan utama penerapan asuhan keperawatan individu dalam keluarga adalah...

a. Menyembuhkan pasien yang sakit.

b. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan individu dalam keluarga.

c. Mengisolasi individu yang sakit dari lingkungan keluarga.

d. Memberikan obat kepada individu yang sakit.

Jawaban: b.

33. Apa yang dimaksud dengan pengkajian dalam penerapan asuhan keperawatan individu dalam keluarga?

a. Proses penyusunan rencana tindakan keperawatan.

b. Proses pengumpulan data tentang individu dalam keluarga yang mengalami masalah kesehatan.

c. Proses pelaksanaan rencana tindakan keperawatan.

d. Proses penilaian keberhasilan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan.

Jawaban: b.

34. Di bawah ini, yang merupakan langkah berikutnya setelah pengkajian dalam penerapan asuhan keperawatan individu dalam keluarga adalah...

a. Perumusan diagnosis keperawatan

b. Pelaksanaan tindakan keperawatan secara benar

c. Evaluasi keberhasilan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan

d. Perencanaan tindakan keperawatan dalam rangka mematuhi prosedur medis

Jawaban: a

35. Perawat perlu berorientasi pada keluarga dalam penerapan asuhan keperawatan individu dalam keluarga, karena....

a. Karena keluarga tidak memiliki peran dalam perawatan individu yang sakit.

b. Karena keluarga berpotensi menghalangi proses perawatan pasien yang sakit.

c. Karena keluarga berperan penting dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

d. Karena keluarga tidak perlu tahu tentang detail kondisi individu yang sakit.

Jawaban: c.

36. Prinsip penerapan asuhan keperawatan individu dalam keluarga adalah holistik. Dalam konteks tersebut, arti "holistik" adalah...

a. Melibatkan aspek fisik individu saja.

b. Memandang individu sebagai entitas terpisah dari keluarga.

c. Memperhitungkan aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual individu.

d. Melupakan aspek psikologis individu.

Jawaban: c.

37. Contoh tantangan yang bisa muncul dalam penerapan asuhan keperawatan individu dalam keluarga adalah...

a. Kurangnya pengetahuan perawat tentang prosedur medis.

b. Kurangnya kesadaran keluarga tentang pentingnya asuhan keperawatan.

c. Terlalu banyak sumber daya yang tersedia sehingga kurang koordinasi.

d. Keseragaman budaya keluarga pasien yang sakit.

Jawaban: b

38. Contoh tindakan yang perlu dilakukan oleh perawat dalam menghadapi perbedaan budaya antarkeluarga dalam penerapan asuhan keperawatan adalah....

a. Menilai budaya keluarga sebagai faktor yang tidak penting.

b. Memaksa keluarga untuk mengubah budayanya dengan cepat.

c. Memahami budaya keluarga untuk memberikan asuhan yang sesuai.

d. Mengabaikan budaya keluarga pasien dan mengutamakan pelaksanaan aturan.

Jawaban: c.

39. Contoh tantangan terkait dengan sumber daya dalam penerapan asuhan keperawatan individu dalam keluarga adalah....

a. Terlalu banyak sumber daya yang tersedia dalam waktu yang sama.

b. Kurangnya sumber daya seperti perawat, waktu, dan biaya.

c. Sumber daya tersedia dengan cukup dan melimpah.

d. Sumber daya diperlukan untuk keluarga yang kaya.

Jawaban: b.

40. Agar dapat menerapkan asuhan keperawatan individu dalam keluarga secara efektif, setiap perawat perlu memiliki....

a. Waktu yang sangat banyak dan longgar.

b. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik.

c. Alat medis yang canggih dan mahal.

d. Bantuan Dokter yang selalu hadir.

Jawaban: b.

Baca juga artikel terkait PPPK 2023 atau tulisan lainnya dari Sulthoni

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Sulthoni
Penulis: Sulthoni
Editor: Addi M Idhom