tirto.id -
Terkait hal ini, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyampaikan duka cita yang mendalam untuk petugas KPPS yang meninggal dunia terkait tugasnya menyukseskan Pemilu Serentak 2019.
Sebagaimana rilis pers yang diterima Tirto pada Jumat (19/4/2019), Mendagri juga turut mendoakan petugas KPPS yang sakit karena kelelahan melakukan penghitungan suara di TPS.
Sebagaimana diwartakan Antara, KPU belum memastikan jumlah petugas KPPS di seluruh Indonesia yang meninggal dunia saat bertugas. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, tercatat ada empat orang petugas KPPS meninggal dunia yakni Agus Susanto (40 tahun) di TPS 04 Kelurahan Tlogomas, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
Kemudian di Kabupaten Tasikmalaya yakni Supriyanto (54 tahun) TPS 11 Kampung Ciburaleng, Desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang dan Jeje (60 tahun) TPS 02 Kampung Mandala Mekar, Kecamatan Jatiwaras.
Selain itu, Deden Damanhuri di TPS 03 Cipeundeuy, Bojong, Purwakarta, Jawa Barat yang meninggal dunia saat bertugas.
"Keluarga besar Kemendagri dan BNPP memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk para penyelenggara Pemilu, petugas KPPS yang telah berjuang untuk kesuksesan agenda besar nasional ini, kami tahu ini merupakan pekerjaan yang tak mudah," ungkap Tjahjo.
Sementara itu, KPU RI berjanji akan memberikan santunan kepada petugas KPPS yang meninggal dunia ketika menjalankan tugas pada hari pemungutan suara Pemilu 2019.
"Petugas KPPS yang sakit dan meninggal, kami akan perhatikan mereka. Mereka adalah pahlawan demokrasi," kata Komisioner KPU Ilham Saputra di Jakarta, Jumat (19/4/2019) sebagaimana diwartakan Antara.
KPU, kata dia, saat ini masih mendata petugas KPPS di seluruh Indonesia yang mengalami musibah dan meninggal dunia saat bertugas.
Menurut Ilham, sebagian besar petugas KPPS yang meninggal dunia itu karena kelelahan dan terkena serangan jantung.
"Pekerjaan penyelenggara pemilu sangat berat dan maksimal sehingga atas nama KPU, kami mengapresiasi penyelenggara pemilu level bawah," imbuhnya.
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno