tirto.id - Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 07 Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, mendatangi pemilih yang sakit ke rumahnya untuk memberikan hak pilihnya di Pilkada DKI Jakarta.
KPPS mendatangi Slamet (50) menderita stroke sejak 2014 lalu. Akibatnya dia tidak bisa berjalan ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya. Panitia lantas memutuskan membawa bilik suara, kertas suara, kotak suara serta tinta ke rumah Slamet.
"Bapak Slamet ini sakit sudah lama, karena tidak bisa dibawa ke TPS, maka kami yang mendatangi rumahnya, sesuai aturan," kata Ketua KPPS TPS 07, Abdul Hakim, Rabu (15/2/2017).
Khadijah, istri Slamet menjelaskan meski sakit suaminya tetap mengikuti perkembangan politik, khususnya Pilkada DKI Jakarta. Sayangnya saat kunjungan masing-masing calon ke Pulau Pramuka, Slamet tidak dapat mendengarkan langsung visi misi mereka.
"Bapak tahu itu dari TV. Tahu program dan visi misi calon lewat TV. Tiap sore sambil terapi bapak nonton berita," kata Khadijah.
Khadijah terkadang juga membantu menjelaskan siapa saja calon yang akan bertarung. Namun Khadijah mengaku tidak pernah mengarahkan suaminya untuk memilih salah satu calon.
"Bapak dulu ini PNS di sini, jadi tahulah. Saya tidak pernah mengarahkan, biar itu pilihan bapak sendiri," pungkasnya.
Terkait dengan kasus Ahok dan surat Al Maidah di Pulau Pramuka, Slamet tidak terlalu banyak merespon. Slamet sendiri tahu kasis tersebut melalui televisi yang memberitakan aksi bela Islam.
"Tidak tahu pilihan bapak apa, tapi bapak tahu ada kasus itu. Kalau saya sendiri sudah menggunakan hak pilih di TPS," ungkapnya.
Penulis: Mawa Kresna
Editor: Yantina Debora