tirto.id - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak memenuhi panggilan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya terkait dugaan penyimpangan dana kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia.
Turut hadir pula ketua panitia tersebut, Ahmad Fanani, keduanya diperiksa sebagai saksi. Dahnil menyatakan ia tidak paham betul soal pemeriksaan kali ini.
“Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang melibatkan Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Anehnya cuma kami yang diperiksa dan dicari-cari,” kata dia di Polda Metro Jaya, Jumat (23/11/2018).
Dahnil menilai konsekuensi dari sikapnya yang mengkritisi pemerintah menjadi penyebab ia dicari-cari oleh kepolisian. “Saya paham konsekuensi dari sikap saya selama ini. Jadi saya sudah dicari-cari,” tambah dia.
Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia digagas oleh Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) dan GP Ansor. Acara itu diadakan pada 16-17 Desember 2017 di area Candi Prambanan, Yogyakarta.
Acara yang bertema ‘Pemuda Hebat Jaga Bumi’ ini diikuti sekitar 20 ribu dari Kokam, GP Ansor, Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) dan organisasi kepemudaan lainnya. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Kemenpora.
Dikutip dari laman Kemenpora, Menpora Imam Nahrawi menyatakan kegiatan ini bertujuan untuk merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjaga Bumi Pertiwi.
Pemilihan tema untuk menegaskan komitmen pemuda Indonesia menjaga bumi agar tetap lestari untuk kebaikan generasi secara ekologis dan juga ideologis.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri