tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi ihwal foto atlet jetski Aqsa Aswar yang menginjak kursi di dalam rangkain kereta MRT (Moda Raya Terpadu).
“Kalau naik ke kursi itu salah, tapi setahu saya mereka sudah minta maaf. Ini jadi pelajaran yang penting sekali,” katanya di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (30/1/2019).
Anies juga menanggapi tentang Aqsa dan sejumlah influencer yang terlihat tidak memakai peralatan keselamatan sesuai dengan yang ditetapkan ketika masuk ke lokasi proyek MRT Jakarta yang belum dibuka untuk publik.
Harusnya kata dia siapapun yang beraktivitas di lingkungan proyek harus menggunakan rompi dan helm keselamatan.
Anies sendiri menyebutkan bahwa peralatan keselamatan tersebut memang wajib dipakai apabila berada di kegiatan yang menjadi lokasi pembangunan. Namun apabila berada di dalam rangkaian kereta, Anies menilai penggunaan alat keselamatan tidak diwajibkan.
“Rompi proyek dan helm harus digunakan di lokasi yang masih ada kegiatan konstruksi. Kalau di dalam rangkaian kereta tidak harus. Jadi enggak apa-apa,” kata Anies.
Masih dalam kesempatan yang sama, Anies menegaskan bahwa keberadaan MRT bukan hanya untuk alat transportasi yang memindahkan masyarakat dari satu tempat ke tempat lain. Ia menyebutkan proses pendidikan terhadap kebiasaan baru juga tidak kalah penting.
Keberadaan MRT nantinya diharapkan Anies dapat membuat masyarakat lebih tertib, baik dari segi waktu, antrian, maupun perilaku saat menggunakan moda transportasi tersebut.
“Dengan kejadian ini malah jadi ada pelajarannya, itu bentuk perilaku yang tidak boleh untuk dilakukan,” ucap Anies.
Kendati mengapresiasi permintaan maaf Aqsa, Anies mengingatkan agar masyarakat bisa berperilaku sesuai etika saat menggunakan MRT nantinya.
Ia pun menilai aksi naik ke kursi untuk keperluan foto semacam itu tidak harus diatur secara tertulis, namun bisa dinilai benar atau salah berdasarkan kepatutan yang berlaku di masyarakat.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Irwan Syambudi