tirto.id - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, membenarkan jika Habil Marati memang merupakan kader PPP.
Sebelumnya dalam Majalah TEMPO nama Habil Marati diduga menjadi salah satu orang yang membiayai eksekutor pembunuhan empat tokoh nasional.
"Beliau memang pernah jadi Bendahara DPP PPP pada saat Ketum dipegang oleh Pak Suryadarma Ali. Nah, kemudian ketika PPP secara internal berselisih, itu ada kubu Pak Romy, ada Pak Djan Faridz, Pak HM ini tercatat sebagai Waketum di kubu Djan Faridz," kata Arsul.
Arsul juga membenarkan bahwa Habil pernah menjadi caleg PPP untuk DPR RI di dapil Sulawesi Tenggara nomor 2.
Ia juga membenarkan bahwa sedari awal Habil merupakan salah satu kader PPP yang mendukung Prabowo. Pada tahun 2014, PPP memang berada di koalisi Prabowo-Hatta.
Namun saat di 2019 PPP berada di koalisi Jokowi-Maruf, hal tersebut membuat tubuh PPP terpecah menjadi dua. Satu sisi berada di kubu Jokowi, sisi lain berada di kubu Prabowo, dan Habil adalah salah satunya yang berada di kubu Prabowo.
"Bukan hal yang luar biasa sebetulnya, baru kemudian di 2019 ini kemudian kami mengusung Pak Jokowi, kita juga sama-sama tahu bahwa ada juga teman-teman di PPP yang masih tetep ingin mendukungnya Pak Prabowo," kata Arsul.
Arsul juga menyebut bahwa Habil merupakan seorang pengusaha sukses yang sejak muda memilih dunia usaha.
"Pak Habil setahu saya adalah seorang wiraswastawan, pengusaha saya kira dari mudanya beliau memang seorang pengusaha," katanya saat ditemui di DPR RI, Rabu (12/6/2019) pagi.
Dalam Majalah TEMPO edisi terbaru, disebut bahwa Habil Marati uang sebesar Rp60 juta dan 1.500 dolar Amerika untuk membiayai eksekutor pembunuhan empat tokoh
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Nur Hidayah Perwitasari