Menuju konten utama

Soal Duet RK-Bima Arya, Ketua DPP Golkar: Ketum yang Putuskan

RK kantongi rekomendasi untuk Jakarta dan Jabar, tapi Golkar belum putuskan akan maju di daerah mana.

Soal Duet RK-Bima Arya, Ketua DPP Golkar: Ketum yang Putuskan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) dan Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Ridwan Kamil (kanan) menghadiri acara Kuliah Umum Partai Golkar di Golkar Institute, Jakarta, Senin (13/3/2023). Kuliah umum yang dihadiri para politisi muda partai Golkar tersebut bertemakan kepemimpinan transformatif yang berbasis karya. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.

tirto.id - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Dave Laksono, mengatakan bahwa rencana menyandingkan Ridwan Kamil dan Bima Arya di Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2024 masih membutuhkan pembahasan lebih serius antara partainya dan PAN. Menurutnya, kedua ketua umum partai tersebutlah yang akan memutuskan untuk sepakat atau tidak.

"Itu keputusan strategis yang butuh pembahasan serius. Biar nanti para ketum yang memutuskan sebelum kita ambil sikap yang permanen," kata Dave saat dikonfirmasi Tirto, Senin (10/6/2024).

Ridwan Kamil (RK) sendiri belum diputuskan akan maju di Pilgub Jabar atau Jakarta. Sementara ini, dia mengantongi surat tugas untuk maju di Jakarta dan Jabar.

"Nanti akan kita umumkan ketika sudah final akan calon-calonnya. Kita sedang merampungkan seluruh cakada se-Indonesia," tutur Dave.

Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno, mengatakan bahwa partainya merekomendasi DPW PAN Jabar, Desy Ratnasari, dan mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya, untuk maju di Pilgub Jabar. Namun sampai saat ini, baru Bima yang meminta surat tugas.

"Kita rekomendasikan Desy Ratnasari dan Bima Arya. Kita dorong mereka. Yang sudah minta surat rekomendasi Pak Bima. Nanti, kalau Bu Desy minta, kita kasih juga," kata Eddy saat dihubungi Tirto, Senin.

Eddy mengatakan bahwa dengan surat tugas itu, PAN memberi kesempatan kepada Bima untuk mencari partai politik serta menjalin komunikasi dengan wakil dan bakal calon gubernur.

"Itu sifatnya surat tugas yang ada masa berlakunya," tutur Eddy.

Eddy juga mengatakan bahwa keputusan final PAN antara Bima dan Desy akan ditentukan usai menimbang konstelasi politik di lapangan.

"Tergantung konstelasi koalisi. Misalnya saja di Jawa Barat, Pak Ridwan Kamil maju. Dia mau dengan Bima Aria, kita sodorkan Bima Arya. Kalau ternyata nanti yang diusung Dedi Mulyadi, dia bilang saya mau dengan Desy Ratnasari, kita dorong Desy Ratnasari," tutup Eddy.

Ridwan Kamil Direkomendasikan Gerindra Maju di Pilkada Jakarta

Selain mengantongi rekomendasi dari Partai Golkar, RK juga sudah direkomendasikan oleh Partai Gerindra untuk maju dalam Pilgub Jakarta 2024. Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, pada Selasa (4/6/2024) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

"Ridwan Kamil akan direkomendasikan maju di DKI Jakarta," kata Dasco.

Merespons hal itu, Ketua DPD Golkar Jabar, Ace Hasan Syadzily, mengatakan bahwa pihaknya akan mengaji rekomendasi Gerindra tersebut.

"Kami dan tim pilkada DPP Partai Golkar akan memikirkan atau mengajinya secara mendalam terkait dengan rekomendasi tersebut," kata Ace di Kompleks Senayan, Jakarta.

Menurut Ace, keputusan untuk memajukan RK di Pilgub Jakarta atau Jabar masih menunggu hasil survei politik.

Pertimbangan hasil survei tersebut, kata dia, merupakan petunjuk teknis penetapan calon kepala daerah di internal Golkar. Saat ini, masih ada dua survei yang akan dijadikan pertimbangan partai yang dinahkodai Airlangga Hartarto itu.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Fadrik Aziz Firdausi