Menuju konten utama

Soal Banjir di Proyek IWIP, Kemenko Marves Sebut Lagi Diinvestigasi

Kemenko Marves sedang mencari tahu penyebab banjir yang terjadi di proyek IWIP, di Halmahera Tengah, Maluku.

Soal Banjir di Proyek IWIP, Kemenko Marves Sebut Lagi Diinvestigasi
Banjir merendam kawasan pertambangan PT IWIP pada Rabu (26/8) pagi. (Screnshoot/Youtube/Cerita Halmahera)

tirto.id - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) angkat bicara mengenai banjir yang melanda kawasan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Halmahera Tengah, Maluku. Deputi Bidang Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto berkata pemerintah pusat sedang mencari tahu penyebab pastinya.

“Lagi dicek. Lagi diinvestigasi,” ucap Seto dalam pesan singkat, Rabu (26/8/2020).

“Saya ingin kirim tim ke sana untuk cek. (Investigasi) perlu 1-2 minggu kayaknya,” tambah Seto.

Seto menyatakan IWIP masih dalam tahap konstruksi alias proyek belum selesai pembangunan. Di saat yang sama curah hujan tiga hari ini sangat besar. Meski banjir terjadi di IWIP, ia menyatakan banjir juga dialami di beberapa titik dari Tanjung Uli ke Sofifi juga banjir.

Sebagai tindak lanjut Balai Sungai dan Jalan Pemprov Malut akan melakukan investigasi. Kamis (27/8/2020), Pemprov Maluku akan bertemu dengan PT IWIP di Ternate.

“IWIP diharapkan melakukan kajian desain lingkungan agar kejadian serupa tidak terulang,” ucap Seto.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan terjadinya kerusakan lingkungan yang terjadi di dalam maupun di sekitar PT IWIP, Seto enggan berspekulasi. Termasuk sanksi yang diberikan jika ada persoalan lingkungan yang terjadi.

“Sesuai ketentuan dan aturan saja,” ucap Seto.

Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) IWIP merupakan hasil patungan tiga investor besar Tiongkok yaitu Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi. Mereka beroperasi bersama partner lokal PT Aneka Tambang (ANTAM).

Menariknya, IWIP yang dilanda banjir justru dinyatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada Kamis (30/8/2018) memenuhi persyaratan penting seperti harus melaksanakan praktik ramah lingkungan.

“Ini proyek besar, seperti yang disampaikan tadi nilai investasinya 10 miliar dolar. Dan proyek ini akan mulai dari nikel sampai kepada baterai lithium. Artinya beberapa lapis sehingga nilai tambahnya untuk kita jadi lebih banyak,” ucap Luhut seperti dikutip dari situs maritim.go.id.

Baca juga artikel terkait KEMENKO MARITIM DAN INVESTASI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz