tirto.id - Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih cocok menjadi calon presiden. Hal ini diikuti dengan masukan PKS agar menjadikan Ahmad Heryawan sebagai kader PKS menjadi calon wakil presiden.
Ketua Departemen Politik PKS Pipin Sofyan mengatakan, Anies tidak dijadikan cawapres karena PKS merasa perjuangan Anies cukup berat di Jakarta. Sebagai pemimpin, Anies mempunyai modal yang cukup, apalagi bila didukung oleh PKS dan Gerindra untuk kali kedua, selain Pilkada Jakarta.
"Ya kita pertimbangkan Pak Anies tidak sebagai cawapres karena perjuangan jadi gubernur itu tidak mudah, dukungan ulama dan umat Islam di Jakarta, kita lebih mempertimbangkan dia sebagai capres dan wapresnya dari Pak Aher. Ini pasangan yang ideal," tegasnya pada Tirto, Senin (9/7/2018).
Namun, apabila Anies sebagai cawapres, PKS juga tidak setuju. Apalagi, pencalonan Anies tentu harus melihat respon dari mitra koalisi, Partai Gerindra, dan dirapatkan oleh Majelis Syuro PKS. Meski secara elektabilitas, Prabowo ada di atas Anies, Pipin merasa Anies tetap bisa mengalahkan petahana, Joko Widodo.
"Kalau tetap Pak Prabowo, ayo. Tapi daripada Pak Anies jadi cawapres, lebih baik Pak Anies capres, Pak Aher cawapres," katanya. Skema tersebut intinya memantapkan Aher sebagai cawapres.
Di sisi lain, jaminan posisi Aher sebagai cawapres Prabowo juga tak mendapat kepastian. Saat ini, Partai Gerindra terus mengadakan komunikasi dengan pihak lain. Nama Agus Harimurti Yudhoyono dan beberapa nama lain ikut menyusul sebagai cawapres Prabowo.
Selain nama cawapres, Partai Gerindra juga mengaku belum membicarakan soal posisi pembagian jabatan menteri apabila nanti menang di Pilpres 2019. Padahal, apabila skema ini sudah ada, tentu posisi cawapres bisa dipertimbangkan berdasar pembagian tersebut.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri