Menuju konten utama

Bantah Minta Restu Nyapres ke Prabowo, Anies: Dongeng Dari Mana Itu

"Enggak benar. Saya enggak tahu tuh, dongeng dari mana itu," kata Anies.

Bantah Minta Restu Nyapres ke Prabowo, Anies: Dongeng Dari Mana Itu
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengunjungi kantor media Tirto.id. tirto.id/Hafitz Maulana

tirto.id -

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membantah telah meminta restu kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2019 mendatang.

"Enggak benar. Saya enggak tahu tuh, dongeng dari mana itu," kata Anies, di JIE Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (9/7/2018).

Saat terus didesak perihal namanya yang disebut pula oleh PKS sebagai capres, Anies pun tetap membantah. Bahkan, dengan tegas ia menyatakan agar menanyakan perihal pencapresan tersebut kepada ketua umum partai politik. Sebab, menurutnya, itu bukan bagian tugasnya sebagai gubernur.

"Kalau tanyanya tentang air jakarta, saya jawab. Kalau tentang Asian Games, saya jawab. Terus kalau tanya tentang industri, saya jawab," kata Anies.

Jawaban serupa juga pernah disampaikan Anies saat ditanya perihal maksud Wapres Jusuf Kalla mengantarkannya ke Balai Kota usai meninjau lokasi pelaksanaan Asian Games Jumat dua minggu lalu.

Saat itu, Anies membantah momen tersebut sebagai sebuah restu dari Jusuf Kalla untuk dirinya maju sebagai capres. Menurutnya, momen tersebut hanya sebuah kebetulan lantaran kantor keduanya berdekatan.

Sabtu, (7/7/2018), Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono menyebut Anies telah meminta restu kepada Prabowo untuk maju sebagai capres.

Menurutnya, gubernur yang diusung Gerindra dan PKS tersebut menghadap langsung kepada Prabowo untuk menyampaikan niatannya maju sebagai capres.

"Pak Anies Baswedan, beliau menemui Pak Prabowo untuk mendapatkan kebijaksanaan apakah diperkenankan maju mengikuti kontestasi di Pilpres," kata Ferry kepada wartawan setelah mengisi diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7/2018).

Ferry menegaskan maju-tidaknya Anies pada Pilpres 2019 tergantung Prabowo. Prabowo disebut akan mempertimbangkan posisi Anies, yang saat ini menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Pak Prabowo merespons apa yang berkembang di masyarakat bahwa Pak Anies Baswedan termasuk figur di parpol yang dianggap oleh masyarakat memiliki tingkat kemungkinan yang besar," sambungnya.

Sementara, Direktur Pencapresan PKS, Suhud Alynudin menyatakan, partai koalisi lebih suka Anies menjadi capres ketimbang sekadar menjadi cawapres pendamping Prabowo.

"Wacana Anies Baswedan sebagai cawapres Prabowo Subianto sangat kecil kemungkinan terealisasi, partai koalisi lebih setuju untuk mengusung Anies sebagai capres, bukan cawapres," kata Suhud dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tirto, Minggu (8/7/2018).

Hal ini, kata Suhud, lantaran partai koalisi menganggap pengorbanan rakyat Jakarta terlalu besar jika Anies hanya menjadi cawapres Prabowo saja.

"PKS sudah mengusulkan pasangan Anies-Ahmad Heryawan sebagai opsi untuk melawan Jokowi," kata Suhud.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yulaika Ramadhani