tirto.id - Massa di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, tampak membakar banyak benda-benda di sekitar mereka pada sekitar pukul 03.50 WIB, Rabu dini hari (22/5/2019).
Namun, tak jelas benda apa saja yang dibakar massa. Hanya terlihat banyak kobaran api dengan kepulan asap hitam.
Stok petasan tembak yang dipakai massa untuk menyerang aparat kepolisian juga terlihat makin banyak. Massa menembakkan petasan ke arah polisi secara bertubi-tubi.
Di saat bersamaan, polisi sedang berupaya memukul mundur massa dari Jalan Wahid Hasyim menuju Tanah Abang arah Bendungan Hilir.
Sebelumnya, sekitar pukul pukul 03.27 WIB, Tim Taktis Brimob Kepolisian membentuk barikade dan bergerak menuju ujung Jalan Wahid Hasyim.
Tim berpakaian lengkap dengan rompi dan tameng itu bergerak menuju kerumunan warga yang berada di Jalan Pasar Tanah Abang. Selain menurunkan pasukan Brimob, kepolisian juga mengerahkan mobil rantis dan personel bermotor.
Mereka tampak hendak mengejar massa yang sedari sekitar Selasa tengah malam menyerang aparat kepolisian dengan lemparan batu dan petasan.
Tim Taktis Brimob juga terlihat memasang barikade tepat di depan Hotel Millenium, Tanah Abang. Mereka menghalau massa yang terus melakukan penyerangan.
Massa terlihat terus menyerang barikade polisi di depan Hotel Millenium dengan petasan dan batu. Banyak dari massa di sana membawa balok, stik golf, ketapel dan besi.
Beberapa orang bagian dari massa terlihat diangkut polisi menggunakan sepeda motor. Polisi juga masih terus melontarkan gas air mata ke arah massa di sekitar Hotel Millenium.
Pada sekitar pukul 04.00 WIB, pasukan TNI mulai dikerahkan untuk membantu pembubaran massa di sekitar kawasan Tanah Abang.
Beberapa jam sebelumnya, Selasa malam (21/5/2019), polisi membubarkan massa demonstrasi di depan kantor Bawaslu RI. Massa kemudian mundur dan berkumpul di sejumlah titik, seperti Jalan Wahid Hasyim, Jalan Sabang, Pasar Tanah Abang dan sekitarnya.
Polisi sudah berusaha membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata, mengerahkan mobil water cannon hingga menembakkan peluru karet.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Addi M Idhom