tirto.id -
"Ini merupakan CBP terbesar yang pernah dikelola BULOG dalam lima tahun terakhir," ujar Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dikutip dari siaran resmi yang diterima Tirto, Kamis (3/1/2019).
Selain itu, ada pula penyerapan untuk memenuhi pasokan program BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai), serta menjual komoditas pangan pokok murah berkualitas melalui berbagai saluran komersial Bulog.
Penyaluran Bansos Rastra, menurut Budi, mencapai 1,2 juta ton. Sementara pengelolaan CBP untuk Operasi Pasar dan stabilisasi harga sebanyak 544 ribu ton--terbesar selama sepuluh tahun terakhir.
"CBP bencana alam sebanyak 6.953 ton yang diantaranya digunakan untuk korban bencana alam di Palu Donggala (Sulawesi Tengah), dan Lombok (NTB)," imbuhnya.
Selain beras, stok akhir di tahun 2018 untuk komoditas lainnya di Perum Bulog antara lain gula pasir sebanyak 477 ribu ton, jagung 53 ribu ton, daging kerbau 5,8 ribu ton, serta minyak goreng 2,6 ribu kiloliter.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri