tirto.id - Sinetron asal India, Yeh Teri Galiyan episode 123 tayang di stasiun televisi ANTV pada Jumat (3/6/2020) pukul 14.30 WIB. Sinetron ini tayang hari Senin-Minggu di jam yang sama. Penayangan sinetron ini bisa berubah sewaktu-waktu.
Yeh Teri Galiyan berada dalam arahan sutradara Rajeev Raj dan Rajesh Babbar. Sementara penulis naskah sinetron ini yaitu Palki Malhotra, Anjali Tapasya, Vikash Tiwari, dan Manpreet Singh Arshi.
Para pemian di antaranya Vrushika Mehta sebagai Asmita, Lavin Gothi sebagai Ridoy, dan Avinash Mishra sebagai Shantanu. Pemain lain yaitu Upen Chauhan, Rajvir Chauhan, Ankita Dubey, Kinjal Pandya, Renee Dhyani, dan Manish Goplani.
Sinopsis Yeh Teri Galiyan Episode 122
Pada cerita sebelumnya, hari pernikahan Asmita dan Sekawat sedang berlangsung. Shantanu, Nive, dan Krisi masih berusaha untuk mengagalkan pernikahan itu. Upaya penggagalan pernikahan mereka lakukan salah satunya dengan mengganti barang-barang ritual.
Saat Asmita sedang berusaha mewarnai tangannya dengan salah satu barang ritual, warna yang dia gunakan tidak bisa menempel. Sebelumnya Shantanu telah mengganti barang ritual tersebut.
Krisi juga berulah dengan menuliskan nama Shantanu di tangan Asmita, bukan nama Sekawat yang seharusnya dia tulis. Kekacauan ini sedikit banyak membuat Asmita dan Sekawat khawatir.
Setelah beberapa rencana terlaksana, kini Shantanu menyatakan bahwa dia masih mencintai Asmita. Shantanu berkata bahwa dia tidak bisa hidup tanpa Asmita. Shantanu meminta Asmita untuk tidak menikahi Sekawat.
Hal itu membuat Sekawat marah. Dia memperingatkan Shantanu untuk tidak melewati batas. Perdebatan itu membuat Shantanu dan Sekawat bertengkar untuk sejenak sampai Asmita melerai. Kini Asmita yang memaki Shantanu.
Sinopsis Yeh Teri Galiyan Episode 123
Pada cerita kali ini, pertengkaran semakin hebat antara Asmita dan Shantanu. Puncaknya, Asmita mengusir Shantanu. Pengusiran itu membuat Krisi sedih. Ia membujuk Shantanu untuk tetap bertahan. Namun hal itu percuma saja, Shantanu tetap pergi dari rumah.
Asmita juga menangis atas pertengkaran itu. Sekawat menghampiri dan bertanya apakah Asmita masih ragu atas pernikahan dengannya. Apabila masih ragu, maka Sekawat tidak ingin melangsungkan pernikahan tanpa ketulusan Asmita. Dengan masih menangis, Asmita berkata bahwa dia yakin untuk menikah dengan Sekawat.
Hari pernikahan tiba. Krisi marah pada ibunya. Asmita juga minta maaf pada Krisi atas pengusiran Shantanu. Karena terlampau marah, Krisi tidak mau memaafkan Asmita dan hanya ingin Shantanu sebagai ayahnya yang resmi.
Asmita menolak permintaan itu. Dia menganggap bahwa Krisi masih kecil dan akan paham suatu hari nanti. Prosesi pernikahan tetap berlangsung. Krisi kembali sedih.
Saat ritual pernikahan sedang berlangsung, Shantanu tiba-tiba muncul. Dia menghentikan prosesi ritual pernikahan dan meminta Asmita untuk tidak menikahi Sekawat. Shantanu mengatakan bahwa dia mau menerima Krisi dan memberinya nama keluarga. Hal itu membuat Asmita bingung.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yantina Debora