Menuju konten utama

Sinopsis Winter on Fire: Ukraine's Fight for Freedom di Netflix

Dokumenter Winter on Fire: Ukraina's Fight for Freedom mengisahkan aksi penggulingan Presiden Viktor Yanukovych.

Sinopsis Winter on Fire: Ukraine's Fight for Freedom di Netflix
Winter on Fire: Ukraine's Fight for Freedom. wikimedia commons/free

tirto.id - Rakyat Ukraina pernah menggulingkan pemerintahan Presiden Viktor Yanukovych tahun 2014 karena presiden dianggap pro Rusia dan menolak bergabung dengan Uni Eropa.

Ukraina telah lama memiliki persoalan politik cukup keras di negerinya. Negara bekas Uni Soviet tersebut tercatat pernah terjadi huru-hara dengan kejadian penggulingan Presiden Viktor Yanukovych pada 2014. Mengutip BBC, Viktor cukup pro Rusia dan cenderung tunduk pada Presiden Vladimir Putin.

Rusia pun cukup jeli melihat peluang untuk mengambil sebagian wilayah Ukraina. Rusia mencaplok semenanjung Krimea dan memberikan pasokan senjata untuk kelompok pemberontak yang menguasai bagian timur industri Ukraina. Semenjak itu, konflik Rusia versus Ukraina berlangsung sampai sekarang.

Presiden Putin bersikukuh aksinya untuk mencaplok itu karena rakyat Krimea menyatakan ingin bergabung dengan Rusia lewat referendum. Tapi, referendum ini ditolak sebagian besar negara dunia dan pemerintah Ukraina sendiri sebagai tindakan tidak sah.

Film Dokumenter Winter on Fire: Ukraina's Fight for Freedom

Salah satu fragmen situasi perpolitikan keras di Ukraina diabadikan melalui film dokumenter Winter on Fire: Ukraina's Fight for Freedom yang diproduksi oleh Netflix pada 2015. Film ini dikerjakan oleh sutradara Evgeny dengan narasi yang ditulis Den tolmor Adineevsky. Durasi tayangnya selama 1 jam 38 menit.

Film Winter on Fire: Ukraina's Fight for Freedom berfokus pada demonstrasi mahasiswa di Ukraina yang berlangsung hingga 93 hari. Mulanya demonstasi ini berjalan dengan damai. Namun dalam perkembangannya, aksi yang menyerukan agar Presiden Viktor F. Yanukovych mundur tersebut berubah menjadi penuh kekerasan dan penyeruan terhadap hak-hak sipil secara penuh.

Dalam film ini, tayangan menyoroti aksi para demonstran di lapangan. Beberapa tokoh yang terlibat pada film ini antara lain Bishop Agapit, Serhii Averchenko, Kristina Berdinskikh, dan Pavlo Dobryanskyy. Pemutaran film tersebut dilakukan pertama kali pada 9 Oktober 2015.

Winter on Fire: Ukraina's Fight for Freedom sempat menjadi nominator di Academy Awards 2016 untuk kategori Best Documentary Feature. Di situs IMDb, film ini memiliki rating 8.3/10.

Sinopsis Winter on Fire: Ukraina's Fight for Freedom

Film dokumenter Winter on Fire: Ukraina's Fight for Freedom menceritakan mengenai kekacauan yang terjadi di Ukraina. Sepanjang November 2013 sampai februari 2014 terjadi demonstrasi besar-besaran yang dimotori oleh para mahasiswa. Protes selama 90-an hari tersebut dikenal dengan Protes Euromaidan.

Saat itu, rakyat dengan pemerintahan Ukraina yang dikepalai Presiden Viktor Yanukovych tidak memiliki kata sepakat tentang usulan bergabung dengan Uni Eropa. Rakyat ingin agar Ukraina bergabung Uni Eropa, dan sebaliknya pemerintah menolaknya. Presiden Viktor pun dituding lebih pro pada Rusia.

Tudingan itu cukup beralasan tatkala Viktor menolak menandatangani perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa. Hal itu ternyata untuk memberikan dukungan pada Rusia, terutama demi menunjukkan kesetiaan bagi Presiden Vladimir Putin. Unsur korupsi dan nepotisme juga kental dalam pemerintahan Ukraina saat itu dan telah membuat rakyat sangat muak.

Di sisi lain, aparat keamanan Ukraina turut menunjukkan sisi represifnya. Pemerintah tidak segan untuk mengancam siapa pun yang berani mengancam kekuasaan dengan cara mengintimidasi. Pemerintah mudah terprovokasi dengan opini negatif yang muncul dari oposisi publik lalu menindas dan menekan gerakan perlawanan.

Kendati demikian, perlawanan rakyat pada pemerintah kala itu makin menguat. Akhirnya, pemerintahan Presiden Viktor dapat digulingkan.

Baca juga artikel terkait UKRAINA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Film
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dipna Videlia Putsanra