Menuju konten utama

Sinopsis Tenet, Film Christopher Nolan yang Tayang pada 10 Februari

Sinopsis Tenet, film terbaru dari Christopher Nolan yang rilis di Indonesia sejak 10 Februari 2021.

Sinopsis Tenet, Film Christopher Nolan yang Tayang pada 10 Februari
Poster "Tenet" (2020). (Twitter/tenetfilm)

tirto.id - Film Tenet akhirnya rilis pada Agustus 2020 lalu setelah sempat mengalami penundaan akibat pandemi Covid-19.

Di Indonesia, film ini resmi tayang perdana pada 10 Februari 2021.

Film ini disutradarai oleh Christopher Nolan, yang sebelumnya telah menyutradarai beberapa film seperti Batman Begins (2005), The Dark Knight (2008), The Dark Knight Rises (2012), Inception (2010), Interstellar (2014), dan Dunkirk (2017).

Tenet dibintangi oleh John David Washington, Robert Pattinson, Elizabeth Debicki, Dimple Kapadia, Michael Caine, dan Kenneth Branagh.

Berdurasi 2 jam 30 menit, film Tenet bercerita tentang karakter utama, Protagonist, yang berusaha mencegah terjadinya perang dunia ketiga dengan menjelajah waktu.

Dengan penjelasan fiksi ilmiah yang cukup rumit film ini menyajikan plot-plot cerita yang tidak terduga.

Berdasarkan catatan di situs IMDb, film yang menghabiskan anggaran hingga 200 juta dolar AS ini mendapat rating 7,5/10 dari 329.438 penilaian.

Sementara itu, situs Rotten Tomatoes memberikan skor untuk film Tenet sebesar 70% dari tomatometer dan 76% dari audiensnya.

Sinopsis Film Tenet (2020)

Karakter utama dalam film ini dijuluki Protagonist (John David Washington) yang tidak disebutkan nama aslinya.

Ia sedang menjalankan misi bersama CIA untuk mengambil plutonium di salah satu gedung opera di Ukraina.

Namun ternyata plutonium tersebut palsu. Protagonis tertangkap dan terpaksa menelan pil bunuh diri.

Nyatanya Pil bunuh diri yang ditelan adalah untuk menguji kesetiaan Protagonist.

Setelah diselamatkan dan kembali pulih, ia mendapat misi yang lebih besar menyangkut keselamatan semua orang, yaitu mencegah terjadinya perang dunia ketiga.

Berbekal satu kata “TENET” ia memulai perjalanannya. Tenet sendiri adalah sebuah prinsip yang dipegang dan mengikat suatu organisasi misterius.

Melalui seorang ilmuwan yang juga terhubungan dengan Tenet, Protagonis mengetahui bahwa ada senjata terbalik.

Yakni teknologi semacam positron, yaitu elektron yang bergerak mundur dalam waktu. Sehingga membuat objek dapat bergegak terbalik karena waktunya berjalan mundur.

Secara praktis, teknologi tersebut membuat peluru yang dijatuhkan dari genggaman tangan ke atas meja terlihat sebaliknya. Menjadi terlihat seperti peluru yang tertarik dari atas meja ke genggaman tangan.

Setelah mengamati bahan dasarnya, Protagonis kemudian mengetahui jika peluru senjata terbalik disuplai oleh penjual senjata dari Mumbai, India.

Untuk dapat bertemu dengan penjual senjata itu, Protagonist dibantu oleh rekannya bernama Neil (Robert Pattinson).

Penjual senjata yang kemudian diketahui bernama Priya (Dimple Kapadia) tersebut ternyata juga terhubung tengan Tenet.

Priya memberitahu Protagonist bahwa pemilik senjata terbalik adalah Andrei Sator (Kenneth Branagh) seorang pebisnis asal Rusia.

Protagonist berusaha mendekati Sator dan mendapatkan informasi melalui istri pebisnis tersebut, Kat (Elizabeth Debicki).

Andrei Sator ternyata adalah seseorang yang memiliki kontrak seumur hidup, dibiayai, dan dipandu oleh masa depan untuk menemukan dan memasang kembali algoritma yang dipecah menjadi sembilan bagian oleh ilmuwan terdahulu.

Sembilan algoritma itu berkekuatan nuklir yang ledakannya dapat menghasilkan reaksi berantai yang dapat melanda dunia.

Protagonis bersama Neil berusaha menemukan algoritma tersebut dengan turut menjelajah dan melawan arus waktu.

Dalam melawan arus waktu, mereka melalui dunia yang waktunya berjalan terbalik dan objek-objek bergerak mundur.

Film ini memiliki alur waktu yang rumit juga banyak teka-teki di dalamnya. Temukan jawaban atas teka-teki tersebut selengkapnya dalam film Tenet.

Baca juga artikel terkait SINOPSIS TENET atau tulisan lainnya dari Shulfi Ana Helmi

tirto.id - Film
Kontributor: Shulfi Ana Helmi
Penulis: Shulfi Ana Helmi
Editor: Dhita Koesno