tirto.id - Episode 56 drama India Silsila tayang di ANTV, Senin (7/10/2019), pukul 10.30 WIB. Sinopsis episode ini menceritakan soal Ishan yang tertabrak mobil saat hendak melamar Mauli. Di episode 56 i ini Kunal telah ditemukan, ia mengalami luka parah di bagian kepala saat terjadi tabrakan.
Dokter mendiagnosa Kunal hilang ingatan untuk beberapa saat. Kunal tak lagi mengenali kedua putrinya, Kunal hanya kenal dengan Mauli.
Ibu beserta seluruh keluarga menunggu Kunal di kamar rumah sakit. Mereka terlihat sangat bahagia karena Kunal telah kembali setelah hilang beberapa hari setelah kecelakaan. Kunal masih tak sadarkan diri, kepalanya terluka dan dibalut kain berwarna putih.
Sesaat kemudian, Sandya, ibu Ishan masuk ke kamar Kunal. Sandya mengucapkan selamat pada keluarga Radika karena Kunal telah kembali. Sandya juga menegur Mauli yang ada di kamar tersebut agar segera pulang karena Kunal telah kembali.
Ishan, menghampiri ibunya, berharap ibunya tak berkata-kata yang memojokkan Mauli. Sandya juga berkata pada Ishan agar segera mengajak Mauli pulang untuk menyiapkan pernikahan mereka berdua. Ibu dan nenek tercengang, tak bisa berkata-kata.
"Ma, ini bukan tempat untuk membicarakan itu," ujar Ishan pada ibunya, Sandya.
"Ini keluarga Mauli, dan kita harus membicarakannya. Ah kau seperti anak kecil," ujar Sandya pada Ishan.
"Ma, ikut denganku," pinta Ishan pada ibunya.
Ishan menggandeng tangan ibunya dan keluar kamar. Ishan dan ibunya terlihat melanjutkan obrolan tentang pernikahannya di luar kamar.
"Ishan, apakah kamu merencanakan menukah setelah Kunal sembuh?" tanya Sandya pada Ishan.
“Ma, sekarang aku tak memikirkan apapun”, jawab Ishan.
Radika menyimak pembicaraan Ishan dan Sandya dari balik pintu kamar. Setelah beberapa saat Mauli mendekati Radika.
"Benar yang dikatakan ibu Sandya, Ma," ujar Mauli.
"Kau ingin pulang ke rumah? Pulang lah, kita di sini akan menunggu Kunal," jawab ibu pada Mauli.
"Tidak, Ma," ujar Mauli.
Ibu segera memeluk Mauli dan menasihatinya agar tetap melanjutkan rencananya bersama Ishan. Setelah beberapa saat, ibu memanggil Misthi. Ibu menggandeng tangan Misthi dan Mauli menuju ke ruang tunggu untuk bergabung dengan Ishan dan ibunya.
Sandya berkata pada Radika, ia tak diundang di pernikahan Mauli dan Ishan. Mauli langsung saja merunduk, Ishan terlihat sangat kesal dengan apa yang baru saja ibunya katakan.
"Aku sangat memahami," ujar Radika pada Sandya.
Ibu terlihat menasihati Mauli agar tetap bahagia menyongsong kehidupan barunya. Ibu juga menjelaskan semua keluarga mendoakan Mauli. Sesaat kemudian Mauli melangkah meninggalkan ruang tunggu rumah sakit bersama Ishan dan ibunya. Tiba-tiba, seseorang memanggil Mauli.
“Mauli”, ujara Kunal yang berada di depan pintu kamar.
Semua orang kaget melihat Kunal yang sudah berdiri, Mauli membalikkan badan. Mauli tersenyum melihat Kunal, perlahan Kunal melangkah mendekati Mauli, Mauli berkaca-kaca. Kunal memeluk Mauli, Sandya tak percaya melihat apa yang dilakukan calon menantunya dengan mantan suami. Pari dan Misthi melihat ayah dan ibunya berpelukan.
"Mauli, kau kemana saja," tanya Kunal pada Mauli dengan masih memeluk Mauli.
"Kamu harus tetap bersamaku," ujar Kunal pada Mauli sambil memegangi pundak Mauli.
Ishan tercengang mendengar apa yang baru saja Kunal katakan pada calon istrinya.
"Kunal untuk apa kau kesini, kau harus istirahat di kamar," ujar Mauli pada Kunal.
"Ayah sudah bisa bicara, aku sangat senang," ujar Pari pada ayahnya.
Namun Kunal terlihat kebingungan. Kunal hanya memuji kecantikan kedua gadis kecil di sebelahnya, yakni Pari dan Misthi. Kunal belum juga ingat mereka berdua adalah putrinya.
"Siapa mereka, Mauli?" tanya Kunal pada Mauli.
Kunal mengaku tak mengingat tentang mereka berdua.
Setelah beberapa saat, Sandya terlihat menelepon seseorang dan memesan sari berwarna merah. Mauli dan ibu bertanya pada dokter tentang kondisi Kunal. Dokter menjelaskan Kunal akan hilang ingatan untuk beberapa saat saja akibat benturan keras di kepalanya.
Sandya yang mendengar penjelasan dokter, langsung mengajak Mauli untuk pulang dan mempersiapkan pernikahan. Ibu meyakinkan Mauli Kunal baik-baik saja. Mauli berpamitan pada Pari, Mauli mencium kening Pari.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra