tirto.id - The Yorkshire Ripper, pembunuh 13 wanita di County York sangat sulit dilacak dan ditemukan jejaknya.
The Ripper, film dokumenter tentang pembunuhan nan sadis di Inggris, tayang di Netflix. Ada empat episode yang mengisahkan bagaimana pembunuhan berantai itu dialami oleh 13 wanita di sekitar County York, Inggris utara.
Pembunuhnya sulit diungkap dan diberi julukan The Yorkshire Ripper. Nama aslinya adalah Peter Sutcliffe.
Terornya seolah membisikkan ancaman bagi setiap orang di kota selama paruh kedua 1970-an, tanpa tahu siapa yang akan menjadi korban berikutnya.
Rentang 1975 dan 1980, ditemukan 13 wanita dibunuh di dalam dan sekitar kota Leeds. Kasus penyerangan lain juga banyak ditemui.
Polisi Yorkshire sangat sulit mengungkapnya dan perlu waktu bertahun-tahun hingga menemukan pembunuhnya.
Kendala yang dihadapi polisi adalah sulitnya menemukan benang merah akibat kombinasi yang aneh dalam kasus.
Selain itu, muncul asumsi seksis tentang korban oleh para penegak hukum yang membuat kasus semakin rumit. Dan, muncul juga pendapat bahwa seluruh departemen tidak terorganisasi dengan baik.
Film ini disutradarai oleh Jesse Vile dan Ellena Wood. The Ripper tayang perdana pada 13 Desember 2020 sebagai film original Netflix. Durasinya 3 jam 15 menit.
Di dalam film, banyak saksi mata yang menceritakan dan berkomentar tentang kasus pembunuhan itu.
Di antaranya lan Whitehouse, Keith Hellawell, Andrew Laptew, Christa Ackroyd, dan Chris Gregg. Saat ini The Ripper memiliki rating 7,2 dari 10 oleh 2.053 penilai di IMDb.
Sinopsis The Ripper
Dikisahkan seorang perempuan bernama Wilma McVann terbunuh di kota Leeds. Dia ditemukan tidak jauh dari rumahnya. Penyebab kematiannya adalah pukulan palu dan tikaman pisau sampai 15 kali tusukan.
Polisi dan wartawan lokal sempat mengiranya seorang pelacur karena keluar malam. Anggapan itu juga muncul karena keempat anaknya di rumah dan berada di dekat lampu merah distrik kota. Tiga wanita yang menjadi korban berikutnya juga sama, dianggap sebagai pelacur.
Polisi yang menyelidiki kasus tersebut menyimpulkan telah terjadi pembunuhan berantai. Mereka juga menduga bahwa pelaku membenci pelacur. Namun polisi tidak mengungkap kenapa para wanita tersebut melakukan prostitusi pada mulanya.
Patricia Atkinson, korban keempat, membuat analisis kasus menjadi berbeda. Dia ditemukan meninggal di flatnya.
Sementara korban kelima bernama Jayne MacDonald, usi 16 tahun, dibunuh dengan meninggalkan ciri seperti pembunuhan Yorkshire dua tahun sebelumnya.
Reporter muda saat itu, Christa Ackroyd, memahami pembunuhan saat itu didasari argumen seksis bahwa pelaku hanya membunuh pelacur secara acak. Tapi, pandangan itu salah dengan penemuan mayat MacDonald.
Dia korban yang sama sekali identitasnya bukan seorang pelacur. Pola yang ada saat itu akhirnya tidak tepat.
Lantas bagaimana selajutnya cara polisi memecahkan teka-teki yang ada? Simak tayangan lengkap empat episodenya di Netflix.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo