Menuju konten utama

Sinopsis Raya and The Last Dragon di Disney Plus

Film Raya and The Last Dragon berlatar tempat di dunia fantasi Kumandra, berikut adalah sinopsisnya.

Sinopsis Raya and The Last Dragon di Disney Plus
Raya and the Last Dragon. wikimedia commons/fair use

tirto.id - Walt Disney baru saja merilis film animasi berjudul Raya and The Last Dragon pada 3 Maret 2021 di bioskop dan platform streaming Disney plus. Film animasi garapan sutradarai Varlos Lopez Estrada dan Don Hall ini adalah film produksi Walt Disney pertama yang terinspirasi oleh budaya Asia Tenggara.

Film berdurasi 1 jam 47 menit ini melibatkan beberapa artis Asia seperti Awkwafina, Sandra oh Gemma Chan, Daniel Dae, Benedict Wong dan Izaac Wang sebagai pengisi suara karakter Sisu, Virana, Namaari, Benja, Tong, serta Boun. Sedangkan Kelly Marie Tran sebagai Raya dan Alan Tudyk sebagai Tuk Tuk.

Pertama kali dirilis, film Raya and The Last Dragon berhasil menduduki chart pertama box office dunia dengan pendapatan 8,6 juta dolar AS, sekitar Rp123 miliar. Di laman IMDb, film ini mendapatkan ulasan baik dari para kritikus dengan skor rating 7,4/10 dari 13.873 penilai.

Sedangkan dari situs Rotten Tomatoes, film animasi ini mendapatkan rating cukup fantastis dengan angka 96 persen tomatometer dan skor 85 persen dari penonton per 6 Maret 2021.

Sinopsis Film Raya and The Last Dragon

Film Raya and The Last Dragon berlatar tempat di dunia fantasi Kumandra saat manusia dan naga hidup secara harmonis. Suatu hari datanglah Druun, wabah yang lahir dari perselisihan manusia, menyerang Kumandra dan mengubah semua makhluk menjadi batu.

Kemudian Sisu (Awkwafina), naga terakhir yang selamat dari Druun, memusatkan semua sihirnya menjadi permata dan memusnahkan para Druun. Berkat sihir naga Sisu semua orang yang berubah menjadi batu kembali hidup, kecuali para naga.

Sejak saat itu, naga Sisu menghilang dan hanya menyisakan permata sihirnya. Manusia yang takut akan kemunculan kembali Druun, saling berebut untuk memiliki permata sihir tersebut yang mengakibatkan Kumandra terpecah menjadi lima suku yaitu Taring, Hati, Cakar, Tulang dan Ekor.

Cerita berawal 500 tahun kemudian, ketika Benja (Daniel Dae) Kepala Suku Hati, mengundang semua suku untuk mengajak berdamai dan membangun kembali Kumandra. Di tengah acara Suku Taring berkhianat dan berniat mencuri permata sihir Sisu yang dijaga oleh Suku Hati.

Hal ini menyulut perebutan permata sihir di antara kelima suku yang mengakibatkan permata tersebut pecah menjadi lima bagian. Terpecahnya permata sihir Sisu membangkitkan kembali Druun dan mengubah semua orang menjadi batu termasuk Benja, ayah Raya (Kelly Marie Tran).

Peristiwa tersebut membuat Raya dan Tuk tuk mencari naga Sisu untuk menyelamatkan ayahnya yang berubah menjadi batu. Setelah enam tahun pencarian, sampailah Raya di ujung sungai terakhir. Di sana ia berhasil menemukan Sisu, dan memintanya untuk membuatkan permata sihir yang sama agar dapat memusnahkan Druun.

Sayangnya Sisu tidak dapat membuat permata yang sama, karena permata sihir itu adalah kumpulan sihir dari keempat saudara naganya yang masih menjadi batu. Jalan satu-satunya yang dapat mereka tempuh adalah mengumpulkan keempat pecahan permata sihir yang disimpan oleh keempat Suku.

Bersama Sisu, Raya dan Tuk tuk memulai perjalanan mengumpulkan pecahan permata sihir. Dalam perjalanan mereka dikejar oleh pasukan Namaari (Gemma Chan), dari Suku Taring dan bertemu dengan Boun, Tong serta Bayi Noi yang membantu mereka menyelesaikan misi itu.

Akankah Raya dan Sisu berhasil mengumpulkan pecahan permata dan menyelamatkan Kumandra dari Druun? Temukan jawabannya di film Raya and The Last Dragon.

Trailer Raya and The Last Dragon

Baca juga artikel terkait HIBURAN atau tulisan lainnya dari Dewi Rukmini

tirto.id - Film
Kontributor: Dewi Rukmini
Penulis: Dewi Rukmini
Editor: Alexander Haryanto