tirto.id - Midsommar, film horor karya Ari Aster, sutradara Hereditary telah rilis secara internasional pada 3 Juli 2019. Melansir IMDb, perilisan di Indonesia dijadwalkan pada 21 Agustus 2019. Namun belakangan, beredar isu film ini tidak akan tayang di Indonesia karena tak lolos sensor.
Film ini mengisahkan sepasang suami istri bepergian ke Swedia untuk mengunjungi festival pertengahan musim panas di kota kelahirannya. Acara yang dimulai sebagai retret yang indah dengan cepat berubah menjadi kompetisi yang semakin keras dan aneh di tangan seorang pemuja berhala.
Dani dan Cristian merupakan pasangan muda dari Amerika Serikat (AS) yang di ambang putus. Namun sebuah tragedi pada keluarga Dani membuat mereka tetap bersama.
Dalam masa sulit itu, Dani akhirnya memutuskan ikut bersama Cristian dan tiga temannya yang lain untuk liburan tengah musim panas. Tujuan kali ini adalah festival 90 tahun sekali yang berada di desa terpencil daerah Swedia.
Perjalanan cukup lancar walaupun perlu berjalan kaki cukup jauh. Saat sampai di tujuan, mereka disambut hamparan taman hijau yang luas, langit biru cerah dan bunga-bunga yang bermekaran. Para penghuni desa juga ramah dan senantiasa tersenyum. Mereka menggunakan baju putih yang menenteramkan hati.
Mereka menginap dan mengikuti aktivitas para warga. Ternyata keanehan mulai terjadi. Dari penampakan sosok yang kadang datang kadang hilang, ritual-ritual aneh yang berdarah, hingga wajah manis yang kemudian berubah menjadi menyeramkan.
Keadaan kini mulai tidak kondusif. Seperti ada misteri yang berada di balik para warga yang menyambut mereka. Terlebih saat diketahui para warga adalah sebuah komunitas sekte tertentu.
Midsommardibintangi Florence Pugh, Jack Reynor, William Jackson Harper, Vilhelm Blomgran, Archie Madekwe, Ellora Torchia, Will Poulter, dan Julia Ragnarsson.
Saking seramnya film ini, Cnet menggambarkan, "apabila kamu ingin tidur yang nyenyak, maka jangan menonton film ini. Midsommar terlalu menakutkan dan membuat para penontonnya terjaga sepanjang malam.”
Bahkan saat penonton mengabaikan gambarnya, mereka akan terusik oleh musik yang juga menyeramkan. Film yang diproduksi studio A24 ini akan menghadirkan kehororan dalam waktu 140 menit.
Film horor Ari Aster sebelumnya, Hereditary, mendapat ulasan yang cukup baik. Rotten Tomatoes memberi skor sebesar 89 persen. Selama penayangannya,Box Office Mojo mencatat penghasilan film horor psikologi tersebut lebih dari 79 juta dolar Amerika Serikat.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dipna Videlia Putsanra