Menuju konten utama

Sinopsis Lunana: A Yak in the Classroom, Film Nominasi Oscar 2022

Berikut ini sinopsis film Lunana: A Yak in the Classroom. Film asal Bhutan ini masuk Nominasi Oscar 2022.

Sinopsis Lunana: A Yak in the Classroom, Film Nominasi Oscar 2022
Ilustrasi Bioskop. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Lunana: A Yak in the Classroom merupakan judul film drama Bhutan yang dirilis pada tahun 2019. Film ini disutradrai oleh Pawo Choyning Dorji.

Film Lunana: A Yak in the Classroom pertama kali tayang di BFI London Film Festival. Belakangan, film ini berhasil masuk dalam nominasi Film Internasional terbaik dalam ajang Oscar 2022.

Malam penghargaan Piala Oscar 2022 atau Academy Awards 94 diselenggarakan oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences, pada 27 Maret 2022 di Dolby Theatre, Amerika Serikat.

Academy pun telah mengumumkan nominasi Oscar 2022 di masing-masing kategori. Film garapan Jane Campion, The Power of the Dog mendominasi Academy Awards kali ini dengan 12 nominasi.

Lantas, bagaimana alur cerita film Lunana: A Yak in the Classroom sebagai film yang masuk dalam nominasi Film Internasional terbaik dalam ajang Oscar 2022? Berikut ini sinopsis film tersebut.

Sinopsis film Lunana: A Yak in the Classroom

Film Lunana: A Yak in the Classroom bercerita tentang seorang guru muda di Bhutan modern yang bernama Ugyen (Sherab Dorji). Alkisah, ia melalaikan tugasnya saat berencana pergi ke Australia untuk menjadi penyanyi.

Sebagai akibat dari keputusannya itu, sang bos mengirimnya ke sekolah paling terpencil di dunia. Sekolah itu terletak di sebuah desa glasial Himalaya yang bernama Lunana.

Di Lunana, Ugyen datang menyelesaikan pengabdiannya. Kendati begitu, Ugyen malah mendapati dirinya diasingkan dari hidupnya yang nyaman apalagi ia harus menghabiskan perjalanan hingga 8 hari yang sulit hanya untuk sampai ke Lunana.

Ugyen juga sulit menemukan listrik di Lunana. Tidak ada buku pelajaran, bahkan papan tulis juga belum dimiliki sekolah. Selain itu, ia juga harus mengemban tugas berat untuk mengajar anak-anak desa tanpa bekal apa pun.

Di sisi lain, sekalipun hidup dalam kondisi miskin, para penduduk desa menyambut Ugyen dengan hangat sebagai guru baru mereka.

Dalam perjuangannya itu, Ugyen sempat ingin berhenti dan pulang. Namun, dia lantas berdamai dengan keadaan dan mendedikasikan waktunya guna mengajar anak-anak di Lunana.

Selain itu, ia juga mulai banyak berubah karena kekuatan spiritual luar biasa yang diajarkan oleh penduduk desa. Ugyen pun secara kreatif mampu menyiasati keterbatasan di sekolahnya.

Sebagai contoh, ia memakai dinding untuk papan tulis dengan arang sebagai alat tulis. Seseorang bernama Michen (Ugyen Norbu Lhendup) lalu membantu Ugyen membuat papan tulis darurat.

Ugyen pelan-pelan melakukan pembenahan di sekolah, termasuk mengorbankan kertas penutup jendelanya saat anak-anak kehabisan media untuk menulis.

Sebagai guru, Ugyen pun tidak mengalami kesulitan dalam membangun hubungan erat dengan muridnya. Dia dengan cepat disukai oleh anak-anak, menyanyikan lagu-lagu dengan gitarnya, mengajari mereka matematika, bahasa Inggris, serta Dzongkha.

Namun, anak-anak merasa sedih ketika mengetahui bahwa Ugyen berencana untuk pergi ketika musim dingin tiba dan tidak akan kembali. Saat itulah, Ugyen harus menentukan pilihan.

Film Lunana: A Yak in the Classroom mendapat rating 7.3 per 10 di Imdb. Film ini dibintangi oleh Sherab Dorji, Ugyen Norbu Lhendup, dan Kelden Lhamo Gurung.

Baca juga artikel terkait FILM OSCAR atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Film
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Addi M Idhom