tirto.id - Kamulah Satu-satunya, Film Terbaik ajang Festival Film Indonesia (FFI) tahun 2007, akan tayang di stasiun televisi TVRI pada hari ini, Selasa (2/6/2020) pukul 21.30 WIB. Penayangan film ini bisa berubah seaktu-waktu, sesuai kebijakan stasiun televisi.
Para pemain yang bergabung di antaranya Nirina Zubir, Didi Petet, Junior Liem, Fanny Fadillah, Tarzan, Dennis Adishwara, Ringgo Agus Rahman, dan Andhara Early Astrawinata.
Kamulah Satu-satunya berada dalam arahan Hanung Bramantyo dengan Key Mangunsong dan Raditya membantu dalam hal penulisan naskah. Film berdurasi 109 menit ini rilis pertama kali pada 12 Juli 2007.
Dalam ajang FFI tahun 2007, selain memenangkan kategori Film Terbaik, Kamulah Satu-satunya juga mendapat penghargaan dalam kategori Aktris Terbaik (Nirina Zubir), Sutradara Terbaik (Hanung Bramantyo), Skenario Cerita Asli Terbaik (Raditya, Key Mangunsong, Hanung Bramantyo), Penata Artistik Terbaik (Allan Bastian), dan Penata Musik Terbaik (Bongky BIP).
Selain Kamulah Satu-satunya, beberapa film terakhir yang Hanung Bramantyo sutradarai di antaranya Tersanjung the Movie (2020), Bumi Manusia (2019), Habibie & Ainun 3 (2019), Benyamin Biang Kerok (2018), Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018), Surga Yang Tak Dirindukan 2 (2017), Kartini (2017), Seteru (2017), Jomblo (2017), The Gift (2017), Talak 3 (2016), {rudy habibie} (2016), 2014: Siapa Di Atas Presiden (2015), dan Hijab (2015).
Sinopsis Kamulah Satu-satunya
Indah (Nirina Zubir) merupakan gadis yang tinggal di desa Bayah. Dia hidup bersama dengan kakeknya, Abah Daim (Didi Petet).
Dalam kesehariannya, Indah membantu usaha restoran kakeknya. Indah merupakan gadis yang sangat mengidolakan grup musik Dewa 19.
Suatu ketika, harapan untuk bisa bertemu dengan grup favoritnya datang. Ada sebuah kuis yang bisa mempertemukan para fans dengan Dewa 19. Dibantu oleh Bowo (Junior) yang diam-diam menyukai Indah, mereka berusaha mengirimkan kupon kuis tersebut.
Indah gagal. Orang yang memenangkan kupon untuk bertemu dengan Dewa 19 ternyata gadis lain yang sekampung dengan Indah. Indah dan Bowo kemudian berusaha mendapatkan kupon tersebut. Mereka berhasil.
Namun halangan yang lebih berat berasal dari Abah Daim. Abah melarang Indah untuk pergi ke Jakarta.
Dia masih trauma akan “kehilangan” anaknya di Jakarta. Anak Abah alias ibu Indah pergi ke Jakarta untuk mengejar karir.
Namun Indah tetap bersikeras ke Jakarta. Indah melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Kini Indah berada di Jakarta.
Sayangnya banyak halangan untuk sampai pada grup Dewa 19. Abah juga pergi ke Jakarta untuk mencari Indah.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yandri Daniel Damaledo