tirto.id - Run (2020) merupakan film bergenre misteri dan thriller yang disutradarai oleh Aneesh Chaganty. Film ini bercerita tentang gadis penyandang disabilitas yang hidup bersama ibu psikopat. Sebagaimana judulnya, film ini berupaya menceritakan bagaimana seorang anak berupaya melepaskan diri dari cengkraman sang ibu yang toksik dan mengalami gangguan mental psikopat.
Film berdurasi 89 menit ini ditulis naskahnya oleh Sev Ohanian dan Aneesh Chaganty sendiri. Run pertama kali rilis pada 8 November 2020 di Amerika Serikat. Sejumlah karakter dalam film Run diperankan oleh aktris dan aktor ternama Hollywood seperti Sarah Paulson, Pat Healy, Sara Sohn, dan Kiera Allen.
Sejak ditayangkan pada 2020, film Run berhasil meraup pendapatan sebesar 5.1 juta dolar Amerika Serikat (AS) dari penayangan internasionalnya, sebagaimana dikutip dari Box Office Mojo.
Dilansir situs film IMDb, film Run (2020) memperoleh rating 6,7 dari 10. Sementara itu, skornya adalah 89 persen dari kritikus dan 74 persen dari audiens situs Rotten Tomatoes.
Sinopsis Film Run (2020): Anak Penyandang Disabilitas dan Ibu Psikopat
Dalam banyak ulasan, film Run (2020) digolongkan sebagai film thriller psikologis. Bagaimanapun juga, anak penyandang disabilitas, yang kemudian disandingkan dengan ibu psikopat merupakan kombinasi cerita yang apik.
Adalah Chloe Sherman (Kiera Allen) yang lahir dalam kondisi prematur. Sejak kecil hingga usia remaja, Chloe tak bisa berjalan sebagaimana mestinya dan harus menggunakan kursi roda.
Karakter Chloe adalah sosok yang unik. Sebab, aktris yang memerankannya, yakni Kiera Allen juga seorang penyandang disabilitas yang sehari-harinya menggunakan kursi roda.
Chloe dibesarkan oleh sang ibu, Diana Sherman (Sarah Paulson) hingga usia 17 tahun (setting sebagian besar waktu cerita). Chloe tumbuh sebagai gadis yang cerdas, namun juga mengidap banyak penyakit.
Kakinya lumpuh, ia mengidap asma, diabetes, dan ruam-ruam pada kulitnya. Akibatnya, ia harus minum berbagai obat setiap harinya. Sejak awal cerita, ibu Diana tampak sangat baik dan penyayang terhadap Chloe.
Suatu hari, seiring Chloe tumbuh besar, ia menyadari bahwa obat yang ia minum terasa janggal. Ketika ia menanyakan hal tersebut, ibunya selalu meyakinkan Chloe dengan berbagai alasan.
Akan tetapi, Chloe tidak langsung percaya. Ia menyelinap keluar rumah dan menanyakan perihal obat tersebut ke apotek.
Chloe seakan tidak percaya pada penjelasan apoteker bahwa obat tersebut sebenarnya bukan untuk manusia, melainkan untuk anjing. Jika terus-terusan diminum manusia, zat kimia itu dapat membuat manusia lumpuh.
Chloe langsung terpikirkan kondisi dirinya yang lumpuh dan harus setiap hari menggunakan kursi roda.
Sayangnya, Diana menyadari bahwa Chloe mencari tahu mengenai obat-obatan tersebut, ia lantas membius Chloe dan mengurungnya di kamar. Diana bermaksud mencari racun untuk Chloe.
Dengan susah payah, Chloe akhirnya kabur dari rumah dan meminta pertolongan tetangga. Namun, ibunya kembali menemukan dan menyekapnya di gudang. Di gudang inilah, satu per satu teka-teki kehidupan Chloe terkuak.
Chloe menemukan bahwa ia bukanlah anak kandung Diana. Anak kandung Diana meninggal karena lahir prematur sejam setelah lahir. Sementara itu, ia adalah anak yang diculik Diana dari rumah sakit.
Di gudang itu, ia juga menemukan surat-surat penerimaan dari universitas yang Chloe daftar, namun tak pernah ia terima.
Rupanya, ibunya menyembunyikan banyak sekali fakta dan realita darinya. Ibu yang ternyata bukan ibu kandungnya.
Proses kreatif film Run (2020) sangat minimalis. Meski begitu, kekuatan sinematografi dan alur ceritanya banyak dipuji kritikus film. Karena itu juga, ia memperoleh skor tinggi di Rotten Tomatoes.
Peran utama di film ini hanya dua: Chloe dan Diana yang berkutat di sekitar rumah mereka. Hal ini mengisyaratkan kehidupan Chloe yang tak bisa jauh dari rumah.
Kendati demikian, karena orisinalitas dan kekuatan ceritanya, Aneesh Chaganty berhasil mengemas Run (2020) menjadi cerita yang apik.
Film Run ini ditayangkan secara streaming di platform Hulu, yang juga dinyatakan sebagai film yang paling banyak ditonton di platform tersebut sejak diluncurkan pada 2007, sebagaimana dilansir Deadline.
Editor: Yantina Debora