tirto.id - Film Allied yang dirilis tahun 2016 ini mengangkat tema mata-mata dengan latar belakang tahun 1942, tepatnya saat Perang Dunia II.
Film ini disutradarai oleh Robert Zemeckis, sutradara pemenang Oscar yang sudah menggarap sejumlah film populer, sebut saja Back to the Future (1985), Forest Gump (1994), Cast Away (2000), hingga Flight (2012)
Allied dibintangi oleh Brad Pitt yang berperan sebagai agen intelijen Kanada. Ia beradu akting dengan aktris Marion Cotillard yang dipercaya memerankan sosok wanita pejuang pemberontakan Perancis.
Meski mendapat review beragam dari para penikmat film, Allied tetap tergolong sukses di pasaran. Dengan budget sekitar 85 juta dolar AS, film berdurasi 124 menit ini berhasil mengumpulkan penghasilan Box Office lebih dari 119 juta dolar AS.
Rating filmnya pun terbilang cukup tinggi. Situs IMDbmemberikan nilai 7,1/10 dari total 140.748 penilai. Sementara itu, Rotten Tomatoesmencantumkan nilai 60 persen dan skor audiens sebesar 63 persen.
Sinopsis Film Allied
Max Vatan (Brad Pitt) yang merupakan seorang pilot Angkatan Udara Kanada mendapatkan misi ke Casablanca untuk membunuh duta besar Jerman.
Max rupanya harus menjalankan misi tersebut dengan seorang wanita bernama Marianne Beausejour (Marion Cotillard). Keduanya pun harus berpura-pura menjadi pasangan suami istri untuk melancarkan misi.
Max dan Marianne lalu menghadiri pesta yang dihadiri oleh anggota Nazi. Di pesta inilah misi tersebut harus dijalankan. Setelah melalui berbagai kendala dan baku tembak yang menegangkan, Max dan Marianne berhasil menyelesaikan misi mereka dan bersiap untuk berpisah.
Namun misi di Casablanca itu membuat keduanya semakin dekat, sampai akhirnya Max mengajak Marianne untuk tinggal bersama di London. Mereka pun akhirnya menikah dan memiliki kehidupan yang bahagia, bahkan keduanya dikaruniai seorang anak.
Masalah mulai muncul keika Max didatangi oleh salah satu rekan kerjanya. Ia diberi tahu, Marianne sebenarnya adalah seorang mata-mata Nazi. Selama ini Marianne diduga telah menyampaikan beragam informasi kepada pihak Jerman secara diam-diam, bahkan tanpa sepengetahuan Max.
Identitas Marianne pun diragukan. Wanita bernama Marianne sebenarnya telah tewas terbunuh di Perancis. Setelah itu, identitasnya lalu digunakan oleh wanita yang sekarang menjadi istri Max.
Max tentu saja tidak mempercayai informasi itu. Namun, ia diperintahkan untuk menjalankan operasi Blue Dye untuk membuktikan apakah Marianne benar-benar seorang mata-mata.
Dalam operasi ini, Max harus meninggalkan sebuah catatan berisi informasi palsu di rumahnya agar ditemukan oleh Marianne. Apabila informasi palsu tersebut sampai ke pihak Nazi, maka Marienne memang seorang mata-mata dan Max harus menghabisinya.
Max yang masih ragu akhirnya memilih caranya sendiri untuk membuktikan kebenaran identitas sang istri. Ia rela terbang ke Perancis untuk menemui Paul Delamare (Thierry Frémont), salah satu pejuang pemberontakan yang juga mengenal Marianne.
Dari Delamare, Max akhirnya mendapatkan informasi Marianne adalah seorang pianis yang sangat berbakat. Informasi inilah yang kemudian digunakan Max untuk mengetes apakah istrinya benar-benar Marianne atau malah mata-mata Nazi.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dipna Videlia Putsanra