tirto.id - Bioskop Trans TV malam ini menayangkan film bertema perang dengan judul 12 Strong.
Film yang bercerita tentang pembalasan atas serangan menara kembar WTC di Amerika Serikat itu hadir pukul 21.30 WIB.
Film 12 Strong berfokus pada upaya Mitch Nelson yang memimpin pasukan untuk mengalahkan tentara Taliban di Afghanistan.
Sayangnya, pemimpin pejuang setempat yang diajak bekerja sama melakukan kesalahan hingga menyebabkan banyak pasukan tewas. Mau tidak mau, mereka harus tetap bertahan.
Film ini disadur ceritanya dari buku berjudul Horde Soldiers karya Doug Stanton. Lalu, skenario disusun ulang oleh Ted Tally dan Peter Craig. Selaku penata adegan dipercayakan sepenuh kepada Nicolai Fuglsig.
Sejumlah aktor yang melakoni penokohan antara lain Chris Hemsworth, Michael Shannon, Michael Pena, Navid Negahban, dan Trevante Rhodes.
Film yang rilis di tahun 2018 ini memiliki rating di IMDbpada skor 6.5/10. Pendapatan yang telah dikemas dari pemutaran secara global mencapai 67,4 juta dolar AS dengan anggaran sekira 35 juta dolar AS.
Sinopsis Film 12 Strong
Film 12 Strong bercerita tentang kapten Detasemen Operasi Baret Hijau (ODA) 595 di Angkatan Darat AS bernama Mitch Nelson.
Mitch sangat loyal dengan pekerjaannya sebagai prajurit. Kendati demikian, dia juga suami dan ayah yang baik.
Pada 11 September 2001, Nelson bersama istri dan putrinya menempati rumah baru usai dirinya dilantik menjadi staf Angakatan Darat AS.
Kini dia bekerja di bawah pimpinan Letkol Bower. Tak disangka tepat pada hari perpindahannya, menara kembar WTC runtuh akibat serangan teroris.
Nelson yang melihat serangan itu lantas ditugasi memimpin pasukan 595. Mereka dikirim ke Afghanistan.
Pemerintah AS dengan cepatnya menuduh dalang di balik serangan adalah Pemerintah Taliban di sana.
Keputusan mengirim Nelson mulanya ditentang atasannya sendiri, Letkol Bowers. Setelah Hal Spencer membujuknya, Nelson benar-benar diizinkan. Perjalanan awal dimulai dari Uzbekistan pada 7 Oktober 2001.
Di lokasi pertempuran, Pasukan 595 dan Komandan Grup Pasukan Khusus ke 5 bergabung dengan pemimpin Aliansi Utara Abdul Rashid Dostum. Pasukan 595 lantas dimasukkan secara diam-diam ke Afghanistan melalui udara dengan pesawat MH-47 Chinook.
Setelah bertemu Dostum, separuh anggota Pasukan 595 menyertai Dostum ke pegunungan. Sianya berada di kamp berbenteng berjuluk The Alamo.
Pertempuran pun dimulai. Dostum yang awalnya ragu dengan kemampuan nelson beserta pasukannya lapangan, kini mulai menaruh hormat. Mereka menyerang pasukan Taliban yang dipimpin Mullah Razzan.
Sayangnya pada sebuah pertempuran, Dostum membuat kesalahan yang menjadi banyak korban di pihaknya berjatuhan. Akibatnya, Nelson menuduh Dostum ceroboh dan tidak memperhatikan keselamatan semua pasukan.
Lantas, bagaimana mereka menghadapi masalah pertempuran selanjutnya?
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno