tirto.id - Episode 63 drama India Silsila tayang di ANTV pada Senin (14/10/2019), pukul 10.30 WIB. Sinopsis episode ini menceritakan tentang Kunal yang mulai mencurigai dan cemburu melihat Mauli bersama Ishan. Kunal merasa, Mauli telah membohonginya, tentang buket bunga dan kado, dan seseorang yang meneleponnya.
Di rumah, Ishan termenung, ia memikirkan kemesraan Kunal dengan Mauli beberapa saat terakhir. Ishan melihat secara langsung kemesraan calon istrinya dengan sang mantan suami yang masih tahap pemulihan ingatan. Tanpa ia sadari, air mata menetes di pipinya.
Ishan segera menghapus air matanya saat ada panggilan masuk dari Mauli. Mauli menyampaikan permintaan maaf karena saat makan malam di hari ulang tahun Ishan mereka tak bisa berdua, Kunal ikut bersama mereka. Mauli juga minta maaf jika banyak waktu yang ia habiskan dengan Kunal, bukan dengan dirinya.
"Tenang Mauli, jangan bersedih," ujar Ishan mencoba menenangkan Mauli yang merasa bersalah.
"Aku bisa menjumpai apapun yang aku mau di dunia ini, tetapi aku tak bisa melihatmu bersedih, Mauli," lanjut Ishan.
Ishan juga berkata, dirinya ingin selalu melihat Mauli bahagia. Ishan meminta agar segera mematikan telepon, agar Kunal tak melihat Mauli meneleponnya, tetapi Mauli tak mau.
"Apakah kau sudah makan?" tanya Mauli pada Ishan.
Saat itu juga, Kunal masuk ke kamar, ia mendengar percakapan Mauli dengan Ishan.
“Terima kasih Mauli. I love you," ujar Ishan sebelum mengakhiri percakapan.
"Aku akan meneleponmu lagi besok, selamat malam," tutup Mauli.
Mauli menutup telepon, ia meletakkan HP di atas meja. Beberapa saat kemudian, Kunal mengambil HP tersebut, mencari tahu siapa yang baru saja berbincang dengan Mauli. Namun, Kunal sama sekali tak menemukan nomor tersebut, Mauli telah menghapus nomor panggilan itu.
Saat di kamar, Mauli telah tidur, Kunal yang berada di sampingnya masih memikirkan siapa sebenarnya yang menelepon Mauli. Kunal ingat tadi pagi Mauli membawa buket bunga, saat Kunal bertanya tentang bunga tersebut, Mauli segera mengambil kartu nama di dalam bunga dan memasukkannya ke dalam tas.
Kunal melihat tas Mauli berada di meja, Kunal mendekat ke meja perlahan, ia mencari kartu ucapan tersebut, ia membacanya.
"Kau membohongiku, Mauli," ujar Kunal.
Kunal menuju ke buket bunga mawar berwarna merah dan membuangnya ke lantai. Esok hari, Ishan memandangi fotonya bersama Mauli. Saat Ishan melihat foto tersebut, tiba-tiba Tanya datang. Bibinya menyampaikan, ia melihat Mauli memberikan kado dan buket bunga ke Ishan saat di parkiran mobil. Bibi yang dulu tetangga Kunal itu menyampaikan, Mauli sangat mencintai Ishan.
Di rumah, Kunal terlihat sangat marah. Ia hanya terdiam saat di meja makan menunggu makanan datang. Ia teringat Mauli telah membohonginya tentang buket bunga dan kado untuknya. Itu bukan kado untuk Kunal, tetapi kado dari seseorang untuk Mauli.
Saat Prameela memberikan sepotong roti untuk Kunal, tiba-tiba Kunal melempar piring tersebut hingga terjatuh ke lantai dan pecah. Nenek dan ibu terkejut, Kunal menganggap, roti tersebut sudah dingin. Kunal langsung saja pergi ke kamar.
Kunal mendengar HP Mauli berdering, ia melihat sebuah pesan dari seseorang agar segera bertemu. Kunal mengecek nomor tersebut di HP-nya, tetapi Mauli sudah keluar dari kamar mandi. Mauli pamit pada Kunal untuk menuju ke rumah sakit karena ada pasien yang harus segera ia tangani.
Kunal masih bertanya-tanya tentang apa yang terjadi pada Mauli. Di rumahnya, Ishan terlihat bersedih, kedua putrinya berada di sampingnya mencoba untuk menghibur.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra