Menuju konten utama

Sindrom PTSD yang Diderita Mel B Dapat Picu Bunuh Diri

Apa sebenarnya Post-traumatic stress disorder (PTSD) yang diderita Mel B?

Sindrom PTSD yang Diderita Mel B Dapat Picu Bunuh Diri
Mel B tiba di karpet merah "America's Got Talent" Musim 13 di Dolby Theatre pada hari Selasa, 14 Agustus 2018, di Los Angeles. Willy Sanjuan / Invision / AP

tirto.id - Mantan anggota Spice Girl, Melanie Brown atau yang akrab disapa Mel B, kini sedang mempersiapkan diri untuk mendapatkan perawatan di Inggris setelah didiagnosis menderita Post-traumatic stress disorder (PTSD).

Mel B tengah menyelesaikan perceraiannya dengan Stephen Belafonte. Hal ini juga yang membuat kehidupan finansialnya kacau. Sebagaimana dilansir Antara yang dikutip dari The Sun on Sunday, Mel B melampiaskan keterpurukannya tersebut dengan mengkonsumsi alkohol, sampai kemudian kecanduan.

“Aku minum untuk menghilangkan rasa sakitku, tetapi itu hanyalah cara orang-orang untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi," ceritanya.

Apa sebenarnya Post-traumatic stress disorder (PTSD) yang diderita Mel B ini?

PTSD merupakan sebuah kondisi mental yang dipicu oleh kejadian yang menekan psikologi seseorang. Dalam kasus Mel B, ia mengaku mengalami kesulitan untuk mengatasi semua emosi yang ia rasakan.

Menurut National Center for PTSD bisa muncul akibat bencana alam, kecelakaan, atau bahkan perasaan ditinggal orang yang dicintai.

Dalam jurnal yang dirilis National Center for Biotechnology Information, peneliti menyatakan bahwa orang-orang dengan PTSD memang lebih dekat dengan perilaku bunuh diri, dibandingkan yang mengalami gangguan kesehatan lainnya seperti gangguan kegelisahan, dan orang-orang temperamental.

PTSD juga tak hadir sekonyong-konyong selepas peristiwa tersebut terjadi. Bisa saja baru muncul setelah tiga bulan, enam bulan, atau bahkan dua tahun setelah peristiwa traumatik itu berlalu. Sehingga banyak orang tak sadar kalau sedang mengalami PTSD.

Sementara itu, National Institutes of Health di AS memprediksi sekitar 7,7 juta orang dewasa di atas 18 tahun punya PTSD.

Sanjay Gupta, Psikiater Amerika mengatakan dalam video CNN, pengalaman traumatik melukai otak lebih parah ketimbang tubuh kita. Dalam kondisi kronis, PTSD bahkan mengubah struktur otak kita. Hippocampus, salah satu bagian otak yang menyimpan memori bisa menyusut pada orang dengan PTSD. Korteks otak depan, tempat mengatur emosi negatif manusia, seperti ketakutan juga dapat menyusut jika terkena PTSD. Ini membuat perasaan-perasaan buruk lebih dominan ketimbang perasaan senang.

“Ini membuat mereka agak susah membedakan masa depan dan sekarang,” kata Gupta.

Kondisi otak tersebut, kata Gupta, dapat diperbaiki dengan obat-obatan medis dan terapi.

Untuk kasus Mel B sendiri, ia sudah mencoba beberapa terapi. Pada 9 Agustus lalu dan akan memulai perawatan baru yang disebut dengan EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing), yang secara singkat bekerja pada memori untuk menangani beberapa situasi yang dianggap menyakitkan dan traumatis. Mel B secara sadar sedang berada di titik krisis dalam hidupnya.

Baca juga artikel terkait TRAUMA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Yulaika Ramadhani
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani