Menuju konten utama

Silang Lidah Soal Absennya Anies Baswedan di Festival Condet

Penyelenggara Festival Condet mengaku kecewa karena Anies Baswedan batal hadir, apalagi dengan alasan panitia menutup jalan raya.

Silang Lidah Soal Absennya Anies Baswedan di Festival Condet
Anak-anak bermain silat di panggung Festival Condet 2019, di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, Minggu (28/7/2019). ANTARA/Suwanti

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak jadi menghadiri acara Festival Budaya di Condet, Jakarta Timur. Padahal, berdasarkan agenda yang diterima Tirto, Anies pada Sabtu, 27 Juli dijadwalkan menghadiri acara yang bertemakan “Ini Budaya Kite" pada pukul 10.00 dan memberikan sambutan.

Ketua Yayasan Cagar Budaya Betawi Condet Iwan Setiawan mengatakan, panitia telah mengundang Anies jauh-jauh hari sebelum acara dan ia pun telah mengkonfirmasi untuk hadir.

Bahkan, kata Iwan, panitia telah menyediakan podium khusus bagi Gubernur DKI Jakarta itu untuk berpidato dan berdialog dengan warga Condet, Jakarta Timur.

“Tapi kami tak dapat konfirmasi Pak Anies tidak datang. Kami tahunya seperti itu saja,” kata dia kepada reporter Tirto, Selasa (30/7/2019).

Iwan pun mengatakan panitia kecewa karena Anies tidak memenuhi undangan tersebut. Padahal, kata Iwan, 85 persen masyarakat Condet mendukung Anies Baswedan saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2017.

“Acara kita budaya, ingin dihadiri gubernur, gitu saja. Cuma Pak Anies enggak datang, kami kecewa, apalagi kami pendukung dia,” kata Iwan.

Tak hanya itu, Iwan juga mengaku bingung dengan alasan Anies. Sebab, ia tak jadi datang karena panitia menutup akses jalan untuk Festival Condet. Padahal, kata Iwan, beberapa festival seperti di Kemang, Jakarta Selatan saja diberikan izin.

“Kenapa di Condet jadi masalah? Ini, kan, bukan jalan utama, alasannya apa Pak Anies? Itu yang kami tidak terima alasan Pak Anies tidak datang karena [kami dianggap] melawan aturan,” kata Iwan.

Iwan menambahkan “kalau mau nerapin aturan yang sama tidak boleh membuat festival di jalanan, yang adil dong, jangan nyalahin saya. [Gubernur DKI] bikin dongstatement 'mulai hari ini tidak ada festival di jalan raya', kapasitas beliau, kan, kuat,” kata dia.

Kekecewaan warga Condet pun tak hanya ditujukan kepada Anies. Iwan mengatakan, panitia juga kecewa dengan Wali Kota Jakarta Timur, M. Anwar yang tak mendukung acara tersebut. Sebab, acara itu digelar di jalan raya.

“Kalau saya, kan, menutup jalan bukan ditutup total, ada jalan alternatif dan rekayasa lalu lintasnya. Masyarakat juga mendukung. Landasan apa wali kota tidak membolehkan?” kata Iwan mempertanyakan.

Apalagi yang membuatnya kecewa, Wali Kota Jakarta Timur memerintahkan Camat Kramat Jati memberikan surat pelarangan agar acara Festival Condet batal digelar.

“Pelarangannya wali kota memerintahkan Camat Kramat Jati suruh buat surat supaya tidak mengeluarkan izin. Tapi enggak rasional dong. Kalau tidak mengizinkan, bukan kapasitas wali kota tidak mengizinkan keramaian,” kata dia.

Klaim Tak Ada Intervensi

Camat Kramat Jati, Eka Darmawan membantah jika surat yang dilayangkan institusinya untuk melarang acara itu karena intervensi dari wali kota Jakarta Timur.

Ia menegaskan, pelarangan itu karena berdasarkan Peraturan Daerah Pasal 3 Nomor 8 Tahun 2017 yaitu karena menggunakan jalan sebagai tempat kegiatan.

“Kecuali seizin gubernur atau pejabat yang ditunjuk setiap badan dilarang menutup jalan,” kata Eka saat dikonfirmasi reporter Tirto.

Padahal sebelumnya, kata Eka, saat menggelar pertemuan bersama warga Condet, dia mengaku telah mengimbau kepada pihak penyelenggara untuk tidak menggunakan jalan sebagai tempat kegiatan. Hal itu juga berdasarkan hasil evaluasi dan analisis selama dua tahun Festival Condet digelar.

Namun, kata dia, setelah melakukan rapat, pihak kecamatan tidak diundang lagi dan tiba-tiba terdapat surat izin keramaian dan bukan surat izin menutup jalan dari Dirontelkam Polda Metro Jaya.

Panitia pun tetap nekat menyelenggarakan acara tersebut pada 27-28 Juli 2019. Saran dari kecamatan pun diabaikan.

“Ini sangat saya sayangkan, karena muatan awal proses itu tidak dipenuhi, padahal Pemda mendukung. Waktu itu disarankan atau lapangan Rindam ataupun lapangan Poncol, Condet," kata Eka menambahkan.

Menurut Eka “harusnya mereka bersyukur tidak dibubarkan. Harusnya kalau melanggar Perda itu dibubarin.”

Wali Kota Jakarta Timur, M. Anwar juga menampik jika dirinya mengintervensi Camat Kramat Jati. Anwar menegaskan, Pemprov DKI Jakarta tetap mendukung pelestarian budaya di Condet. Namun, tidak menggunakan akses jalan umum.

“Semua akan kami fasilitasi, kalau tidak bisa diatur, kan, repot. Harus berpacu dengan regulasi,” kata Anwar saat dihubungi reporter Tirto.

Terkait ini, Gubernur DKI Anies Baswedan meminta panitia yang kecewa atas ketidakhadirannya untuk datang dan bertemu langsung dengan dirinya. “Suruh ketemu gubernur saja kalau mau tanya,” kata dia, saat ditemui di daerah Rorotan, Cengkareng, Senin (29/7/2019).

Anies pun mengatakan ada hal lain yang membuat acara festival tersebut ganjil. Salah satunya, karena festival tersebut menutup akses jalan raya bagi publik. “Apalagi sudah dilarang oleh wali kota, itu tidak bisa dibenarkan,” kata Anies.

Namun, Anies tak mau menanggapi kekecewaan warga yang mengungkit soal dukungan mereka di Pilgub DKI 2017. Ia hanya mengatakan akan membicarakan ini secara baik-baik dengan panitia penyelenggara Festival Condet.

"Saya enggak komentar [terkait 85 persen warga Condet dukung Anies], saya akan bicara baik-baik dengan mereka. Saya tidak akan menjawab lewat media,” kata Anies.

Baca juga artikel terkait PEMPROV DKI atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz