tirto.id - Sebanyak 37 tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah Condet Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, dimenangkan oleh pasangan calon (paslon) Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno. Kabar tersebut diterima Tirto dari salah seorang saksi tim sukses Anies-Sandi, Farida, yang bertugas di TPS 010, Jalan Pucung Raya.
Seperti telah diduga, paslon Anies-Sandi memperoleh suara sebanyak 296, dan disusul oleh Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan perolehan suara sebesar 123. Di urutan terakhir, ada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang hanya dipilih oleh 89 warga.
Perolehan dengan urutan sama juga terjadi di TPS 030, Jalan Pucung III. Sekadar informasi, Jalan Pucung III merupakan tempat tinggal seorang pemuka agama di Condet, bernama Habib Muhammad. Di wilayah tersebut, suara yang didapat Anies-Sandi pun terbilang besar dibandingkan dua paslon lainnya. Pasalnya Anies-Sandi mengantongi suara sebanyak 266, sementara Agus-Sylvi dan Ahok-Djarot masing-masing hanya memperoleh suara sebesar 79 dan 73.
Sementara itu, di TPS 029 yang berada di sebelah kanan kediaman Habib Muhammad, Anies-Sandi memperoleh suara sebesar 243. Perolehan tersebut disusul Ahok-Djarot yang mendapat 118 suara, dan Agus-Sylvi yang hanya dipilih oleh 90 suara. Dari perolehan ini, seakan membuktikan bahwa sekalipun di dekat kediaman seorang pemuka agama Islam dan di daerah dengan basis Islam yang kuat, masih ada sedikit lebih banyak warga yang memilih Ahok-Djarot.
Pola seperti di TPS 029 Jalan Pucung III rupanya sama seperti pola perolehan di TPS 029 Condet Batu Ampar. Menurut informasi yang didapat Tirto dari petugas TPS bernama Isnain Zazuli, Perolehan suara sebesar 271 milik Anies-Sandi, disusul oleh Ahok-Djarot di posisi kedua dengan pendapatan suara 123. Sedangkan Agus-Sylvi hanya mampu meraup suara sebanyak 97.
Hasil ini sebenarnya terbilang cukup unik. Pasalnya seperti diakui Isnain, daerah sekitar Masjid Al-Khairaat, tempat TPS 029 Condet Batu Ampar berada, merupakan tempat tinggal sejumlah pemuka agama Islam dan warga berketurunan Arab. Akan tetapi perolehan suara yang didapat Ahok-Djarot nyatanya masih lebih tinggi dari paslon nomor urut satu, Agus-Sylvi, yang dari awal diprediksi sebagai kandidat terkuat.
Pernyataan Anies-Sandi dan Agus-Sylvi adalah kandidat terkuat disampaikan sejumlah pengawas TPS kepada Tirto pagi tadi (15/2). Di TPS 030 Jalan Pucung III misalnya, pengawas TPS bernama Sanwani tidak mengelak bahwa Ahok-Djarot bukanlah idola warga setempat. “Di sini memang yang kuat ya basis Islam. Jadi memang lebih condongnya ke pasangan satu dan tiga,” ujar Sanwani.
Hal senada juga disampaikan Ibu RT 10 yang Tirto temui bersamaan dengan Pengawas TPS tersebut, Taufik Ayal. “Memang cenderung begitu, Tapi nggak tahu juga pastinya, karena itu kan rahasia masing-masing pemilih. Walaupun begitu, tidak ada ribut-ribut kok di sini. Semuanya aman,” kata Ida yang langsung diiyakan Taufik.
Melihat perolehan hasil dengan perbedaan jumlah yang signifikan, Tirto sempat menemui saksi dari paslon nomor urut dua di TPS 030, Novita. Meski tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya, Novita mengaku ikhlas.
“Jujur ini di luar dugaan. Lagipula jumlahnya sangat signifikan. Tapi apapun hasilnya, ikhlas. Karena pasti ada yang menang dan kalah. Di sini memang kalah, tapi tunggu hasil secara keseluruhannya dulu juga,” kata Novita seusai proses penghitungan suara.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Mutaya Saroh