tirto.id - Peneliti Institute for Development of Policy and Local Partnership (IDP-LP) Riko Noviantoro menilai bahwa sikap Jokowi mempertahankan Piala Dunia U-20 tetap berjalan adalah hal yang bijak. Ia menilai, Jokowi membuktikan bahwa ia tidak terpengaruh dalam tekanan politik dalam negeri.
"Sikap Presiden yang mempertahankan Piala Dunia U-20 di Bali sebagai bukti sikap kepala pemerintahan dan kepala negara yang bijak. Tidak terpengaruh dengan tekanan politik dalam negeri. Terlebih sikap Gubernur Bali dan Gubernur Jawa Tengah," kata Riko kepada Tirto, Rabu (29/3/2023).
Sebagai catatan, tidak sedikit masyarakat hingga kepala daerah menolak kehadiran timnas Israel dalam World Cup U-20. Dua kepala daerah, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan penolakan kehadiran timnas Israel padahal drawing World Cup U-20 akan digelar akhir Maret 2023. Penolakan tersebut berimbas pada pembatalan drawing hingga ancaman pembatalan pelaksanaan World Cup U-20 di Indonesia.
Riko menilai, Jokowi dan Ganjar maupun Koster punya kedekatan politik. Menurut Riko, Jokowi juga punya wewenang untuk bersikap tegas sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Jokowi bisa menegur keduanya karena sikap kedua kepala daerah itu karena tidak memiliki kewenangan untuk mengurus ketentuan luar negeri sesuai pasal 9 dan pasal 10 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Ia pun menegaskan teguran diberikan dalam kapasitas kepala daerah meskipun satu partai.
"Bukan sebagai kader politik, tetapi sebagai kepala daerah tidak boleh urus hubungan internasional. Itu urusan absolut pemerintah pusat. Jadi lebih pada pelanggaran kewenangan dan pelanggaran kewenangan itu jika dibiarkan bisa otoriter, bisa korupsi dan seterusnya," kata Riko.
"Makanya ditegur, dipanggil dan kasih peringatan agar jadi pelajaran bagi kepala daerah lain," lanjut Riko.
Riko juga menilai pemerintah sudah tepat dengan mempertahankan U-20. Ia beralasan, Jokowi sudah tepat membedakan komitmen politik dengan konflik politik Israel-Palestina.
Kini, Riko menyarankan agar pemerintah memperkuat penanganan intelijen dan memberikan jaminan keamanan bagi pemain dan panitia demi kelangsungan FIFA World Cup U20.
"Yang pasti jaminan keamanan bagi pemain, panitia dan keamanan nasional tidak boleh ditoleransi. Pemerintah perlu memperkuat deteksi dini ancaman apapun,” kata Riko.
Riko pun meminta segala ancaman dan gangguan yang hadir ketika Timnas Israel tiba di Indonesia harus segera ditindaklanjuti secara terukur.
"Segera dinetralisir segala bentuk ancaman. Lakukan penindakan yang terukur dan tepat," kata Riko.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menjamin keikutsertaan tim nasional Israel dalam FIFA World Cup U-20 di masa depan. Ia menegaskan bahwa keterlibatan Timnas Israel dalam World Cup U-20 tidak berhubungan dengan sikap Indonesia dalam masalah Palestina.
"Saya menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat," kata Jokowi dalam keterangan, Selasa (28/3/2023).
Jokowi menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tetap berprinsip teguh dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Pemerintah selalu mendorong penyelesaian two states solution antara Israel dan Palestina sebagaimana konstitusi Indonesia yang menolak segala bentuk penjajahan.
Ia pun mengatakan, Indonesia sepakat dengan pandangan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun bahwa FIFA memiliki regulasi yang harus diikuti para anggota. Oleh karena itu, Jokowi minta semua pihak untuk tidak mencampuradukkan agenda politik dengan olahraga.
"Dalam urusan Piala Dunia U-20 ini kita sependapat dengan duta besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya. Jadi jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri