tirto.id - Partai-partai politik yang lolos ke parlemen Senayan, langsung menggelar rapat internal usai acara pelantikan Anggota DPR/MPR, Selasa 1 Oktober 2019. Sembilan partai politik masing-masing membicarakan soal siapa saja yang akan diajukan sebagai calon pimpinan DPR dan juga calon pimpinan MPR.
Posisi Ketua MPR kini menjadi rebutan di antara sembilan fraksi dan satu kursi untuk DPD. Lobi-lobi sedang gencar dilakukan partai-partai untuk bisa merebut kursi ketua MPR.
Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, untuk memilih ketua MPR masih ada pembahasan yang alot di antara partai politik. Lobi-lobi pun terus dilakukan sampai saat ini. Ia mencontohkan Partai Gerindra yang tertarik juga bila ketua MPR berasal dari Fraksi Golkar ataupun Fraksi PKB.
"Artinya semua kemungkinan-kemungkinan, kejutan-kejutan kemungkinan terjadi, bisa. Seperti lima tahun lalu Bang Zul [Zulkifli Hasan] tak di duga-duga jadi ketua MPR ya bisa menjadi ketua MPR," kata Yandri di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Partai Amanat Nasional (PAN) disebut-sebut akan kembali menyodorkan Ketua Umumnya Zulkilfi Hasan sebagai pimpinan MPR selain ada juga nama Hanafi Rais. PAN bahkan menyatakan tak masalah bila Zulkifli turun jabatan menjadi wakil ketua MPR nantinya.
Beberapa partai masih belum mau memastjkan siapa yang akan dimajukannya. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) salah satunya. Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengatakan partainya langsung membahas masalah pasca-pelantikan. Meskipun nama Sekjen PPP Arsul Sani kuat muncul sebagai calon pimpinan MPR dari PPP, akan tetapi kata Suharso belum akan diputuskan.
"Ini kita baru mau bahas, memutuskan sekarang. Kandidatnya ada saudara Arwani Thomafi, Arsul, sama satu perempuan," ucap Suharso.
Suharso menampik sudah ada lobi-lobi politik untuk mendapatkan kursi Ketua MPR. Termasuk lobi-lobi dari Fraksi Partai Golkar untuk menggolkan Bambang Soesatyo sebagai ketua MPR.
PPP memang hanya mendapatkan kursi pimpinan MPR, sementara untuk DPR, PPP tak mendapatkannya karena tak masuk lima besar pemenang Pemilu 2019.
"Ketua MPR belum [ada lobi-lobi], besok kali ya," jelas Suharso.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga masih merahasiakan siapa yang akan dipilihnya sebagai calon pimpinan MPR. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan partainya masih terus melakukan pembahasan internal hingga saat ini.
Semua kader PKS yang lolos ke parlemen, kata Hidayat berpeluang termasuk dirinya. Namun, ia memilih agar ada regenerasi sehingga tak lagi dirimya yang dipilih jadi pimpinan MPR. Meski begitu, ia siap bila partai mempercayakan kembali dirimya duduk di kursi pimpinan MPR.
"PKS per detik ini belum ditentukan, saya belum tahu karena penentuan itu nanti akan melibatkan ketua Majelis Syura dan presiden partai," ucap Hidayat.
Untuk PKB, nama yang menguat memang ketua umumnya, Muhaimin Iskandar. Namun, PKB masih belum memfinalisasi. Sementara nama untuk wakil ketua DPR masih dirahasiakan.
"Nanti gimana ketum. Tunggu dululah tunggu arahan ketum," ucap politikus PKB Cucun Ahmad Syamsurijal.
Begitu pula dengan Demokrat, menurut Wakil Sekjen Partai Demokrat Putu Supadma Rudana sudah ditentukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono selaku ketua umum Partai Demokrat.
Hingga saat ini baru Partai Gerindra dan Partai Nasional Demokrat yang telah mengumumkan dua nama untuk duduk di kursi pimpinan DPR dan MPR. Gerindra mengajukan Wakil Ketua Umum Sufmi Dasco Ahmad di kursi wakil ketua DPR dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani sebagai pimpinan MPR.
Sementara NasDem juga telah menunjuk Rahmat Gobel sebagai wakil ketua DPR dan Lestari Moerdijat sebagai pimpinan MPR.
PDIP telah aman mendapatkan kursi Ketua DPR. Puan Maharani, puteri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mengakui dirinya akan menjadi Ketua DPR. Untuk kursi pimpinan MPR, PDIP masih belum menyebutkan nama-namanya, meskipun nama kuat yang muncul adalah Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah.
"Memang Betul PDI Perjuangan sudah mengusulkan nama Puan Maharani sebagai Ketua DPR, sesuai UU MD3 bahwa partai pemenang Pemilu yang akan menduduki ketua DPR dan kemudian didampingi oleh empat wakil yang mana mendapatkan suara sesuai dengan urutan kemenangan kursi di Pemilu yang lalu," kata Puan.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti