Menuju konten utama

Siapa Susno Duadji yang Komentari Kasus Brigadir J-Ferdy Sambo?

Profil Susno Duadji yang sering menganalisa kasus terkini Brigadir J dan Ferdy Sambo.

Siapa Susno Duadji yang Komentari Kasus Brigadir J-Ferdy Sambo?
Kepala Detektif Kepolisian RI Jenderal Susno Duadji memberi isyarat ketika dia bersaksi di depan tim pencari fakta independen selama dengar pendapat tentang skandal korupsi di Jakarta, Indonesia, Jumat (6/11/2009). Duadji dan Wakil Jaksa Agung Abdul Hakim Ritonga mengundurkan diri Kamis untuk menenangkan gelombang kemarahan publik atas skandal korupsi yang meningkat yang telah memaksa intervensi oleh presiden. (Foto AP / Irwin Fedriansyah)

tirto.id - Pensiunan jenderal polisi Susno Duadji sering berbicara dan menganalisa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Analisanya menarik perhatian karena dia pernah menjabat sebagai Kabareskrim Polri.

Berbicara baru-baru ini di acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Susno mengatakan, terkait hasil autopsi Brigadir J, ada atau tidaknya penyiksaan bukan jadi masalah karena unsur pasal 340 KUHP tentang pembunuhan rencana sudah terpenuhi.

Selain itu, kata dia, pelaku utama dan yang membantu pembunuhan pun sudah mengaku perbuatannya. Ancamanya pun hukuman mati atau seringan-ringannya seumur hidup atau 20 tahun penjara.

Di lain kesempatan, Susno mengaku ada konsekuensi yang harus dia tanggung ketika berbicara dan menganalisa kasus pembunuhan ini. Sebab, dia pernah kena teror ini meskipun dia tidak takut karena menyangkut nyawa manusia.

Suatu kali, Susno mengaku bahwa polisi pernah mendatangi usaha tambang putrinya di Lahat Sumatera Utara. Mereka datang dengan mobil dinas pelat Jakarta.

Dia pun menyimpulkan, para polisi itu berasal dari kelompok yang tidak suka dengannya, terlebih dia sering menganalisa kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo.

Susno menduga kalau para polisi itu memintanya untuk diam saja. "Tapi saya tidak akan takut," kata dia.

Infografik SC Susno Duadji

Infografik SC Susno Duadji. tirto.id/Tino

Siapa Susno Duadji?

Susno Duadji adalah pensiunan jenderal polisi yang punya karier moncer di organisasi Bhayangkara. Pangkat terakhirnya Komjen atau bintang tiga, yang bisa menjadi syarat calon Kapolri. Dia lulusan Akpol 1977.

Namanya kerap dikaitkan dengan "Cicak vs Buaya" yang melibatkan institusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri.

Jabatan terakhirnya adalah Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), sebuah jabatan yang sering disebut-sebut sebagai posisi nomor tiga di kepolisian. Kursi itu dia tempati dari Oktober 2008 sampai November 2009.

Dalam sejarah Polri, setidaknya ada empat Kapolri yang jabatan terakhirnya berasal dari Kabareskrim, yakni Bambang Hendarso, Sutarman, Idham Azis dan Lisyo Sigit Prabowo.

Sebelum menempati jabatan posisi Kabarekrim, Susno menjabat sebagai Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dan Kapolda Jawa Barat.

Tapi di tengah karier yang gemilang itulah Susno justru terperosok ke bawah. Pada tahun 2011, dia divonis 3,5 tahun penjara karena kasus penyuapan.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) menilai Susno terbukti bersalah dalam kasus penyuapan terkait penanganan PT Salma Arowana Lestari (SAL), dan kasus penggelapan dana Pilkada Jawa Barat pada 2008.

"Terdakwa telah melakukan pemotongan anggaran dana pengamanan Pilkada Gubernur Jabar tahun 2008 yang berasal dari dana hibah Pemprov Jabar sebesar Rp8 ,1 miliar," katanya seperti dikutip Antara News.

Kasus itu terjadi ketika Susno menjabat sebagai Kapolda Jabar dan mengajukan pengajuan dana untuk pengamanan sebesar Rp27 miliar kepada Pemprov DKI Jakarta.

Dari dana Rp8 miliar itu, Susno dinilai mendapatkan uang sebesar Rp4 miliar yang sisanya dibagi-bagikan.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya