tirto.id - Isu kudeta Partai Demokrat yang dihembuskan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada awal Februari lalu tampaknya belum mereda sampai saat ini. Bahkan, ayah AHY, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sampai turun gunung dan menuding Moeldoko akan merebut Demokrat tanpa sepengetahuan Presiden Jokowi.
"Janganlah menekan-nekan saya, saya diam. Jangan menekan. Saya ingin ingatkan semuanya, saya ingatkan, karena saya bisa, sangat mungkin melakukan, apa itu, langkah-langkah yang saya yakini," ujar mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan itu seperti diwartakan Antara.
Tidak hanya itu, Partai Demokrat yang kini diketuai oleh AHY juga memecat beberapa kader seniornya, salah satunya mantan Ketua DPR RI Marzukie Alie.
Daftar 7 Kader Partai Demokrat yang Dipecat:
Ada 7 kader Partai Demokrat yang dipecat dan mendapat pemberhentian tetap dengan tidak hormat dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Nama-nama itu diumumkan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra sebagaimana diwartakan Antara.
1. Marzuki Alie
Marzuki Alie pernah menjadi Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) periode 2009—2014.
2. Darmizal
Darmizal pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Pengawas DPP Partai Demokrat periode 2015—2020. Tetapi, ia mengundurkan diri pada tahun 2018 ketika tercatat sebagai Ketua Umum Relawan Jokowi (ReJo).
3. Ahmad Yahya
Sementara Ahmad Yahya pernah tercatat sebagai Ketua Komisi Pengawas DPP Partai Demokrat periode 2015—2020.
4. Yus Sudarso
Saat bergabung dengan Partai Demokrat, Yus Sudarso pernah menjadi anggota DPR RI pengganti antarwaktu (PAW) periode 2014—2019.
5. Tri Yulianto
Tri Yulianto pernah menjadi anggota DPR RI periode 2009—2014, secara spesifik di Komisi VII yang membidangi energi, sumber daya mineral, riset, teknologi, dan lingkungan hidup.
Selain itu, Tri juga pernah masuk di kepengurusan DPP Partai Demokrat periode 2010—2015 sebagai Sekretaris Divisi Program Pro Rakyat.
6. Jhoni Allen Marbun
Jhoni Allen Marbun adalah politikus asal Sumatera Utara yang pernah menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat periode 2010—2015 pada masa Ketua Umum DPP PD dijabat oleh Anas Urbaningrum.
Saat ini, Jhoni adalah anggota DPR RI aktif untuk periode 2019—2024 dari Fraksi Partai Demokrat.
7. Syofwatillah Mohzaib
Syofwatillah Mohzaib adalah mantan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat 2010—2015 pada masa kepemimpinan Anas Urbaningrum. Ia pernah menjadi anggota DPR RI 2009—2014.
Selain pemecatan, isu lain yang turut menyertai kabar kudeta itu adalah masalah siapa pendiri Partai Demokrat, bahkan sejumlah pihak menuding bahwa SBY bukan sebagai pendiri. Lantas siapa saja pendiri partai berlambang mercy ini?
Pendiri Partai Demokrat dan Sejarahnya
Dalam perpolitikan Indonesia, Demokrat pernah mencapai puncak sebagai partai penguasa selama 10 tahun,tepat di saat Demokrat berhasil mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai orang nomor 1 di Indonesia selama dua periode.
Akan tetapi, saat tengah berada di titik puncaknya, Demokrat malah dihantam isu tak sedap lantaran banyak kadernya yang terseret dalam pusaran kasus korupsi.
Dalam sejarahnya, seperti dikutip laman resmi partai, Demokrat terbentuk secara resmi pada tanggal 10 September 2001 dan mulai ikut pemilu pada tahun 2004.
Pada Pemilu Legislatif 2004, Demokrat berhasil meraih peringkat ke 5 dengan meraih suara sebanyak 7,45 persen atau 8.455.225 dari total suara dan mendapatkan 57 kursi di DPR.
Partai ini mendapat masa keemasannya pada Pemilu Legislatif 2009 karena berhasil menjadi partai Pemenang Pemilu Legislatif dengan memperoleh 150 kursi (26,4 persen) di DPR RI, setelah mendapat 21.703.137 total suara (20,4 persen).
Memasuki Pileg 2014, suara partai ini merosot dengan menduduki peringkat keempat dari 10 partai di DPR dengan perolehan suara sebanyak 10,19 persen suara nasional (12.728.913). Pada Pemilu 2019, Demokrat tidak mampu menggenjot suara dan terlempar ke posisi 7 dari 9 partai di DPR dengan perolehan suara sebanyak 7,77 persen suara nasional (10.876.507).
Sebagaimana dilansir laman demokrat-diy.or.id, berdirinya Partai Demokrat berawal pada 12 Agustus 2001. Ketika itu, sejumlah penggagas melakukan rapat di apartemen Hilton. Rapat yang dipimpin SBY itu membentuk tim pelaksana yang terdiri dari:
- Vence Rumangkang;
- A. Yani Wahid (Alm);
- Achmad Kurnia;
- Adhiyaksa Dault;
- Baharuddin Tonti;
- Shirato Syafei.
Selain di sana. Di lingkungan kantor Menkopolkam pun diadakan diskusi-diskusi untuk pendirian partai yang dipimpin oleh A. Yani Wachid (almarhum). Kemudian, pertemuan diadakan lagi pada tanggal 19 Agustus 2001 dan ini menjadi cikal bakal pendirian Partai Demokrat.
Dalam pertemuan tersebut, Vence Rumangkang menyatakan rencana pendirian partai akan tetap dilaksanakan dan hasilnya akan dilaporkan kepada SBY.
Pada tanggal 20 Agustus 2001, dibantu oleh Sutan Bhatoegana, Vence Rumangkang mengumpulkan orang-orang yang akhirnya membentuk Tim 9 yang beranggotakan 10 orang. Mereka bertugas untuk mematangkan konsep-konsep pendirian sebuah partai politik:
- Vence Rumangkang;
- Ahmad Mubarok;
- A. Yani Wachid (almarhum);
- Subur Budhisantoso;
- Irzan Tanjung;
- RMH. Heroe Syswanto Ns.;
- Saragjh;
- Dardji Darmodihardjo;
- Rizald Max Rompas;
- T Rusli Ramli.
Selain nama-nama tersebut, ada juga beberapa orang yang sekali atau dua kali ikut berdiskusi. Namun, oleh karena butuh 50 orang untuk syarat mendirikan partai, mereka pun melengkapinya menjadi 99 orang.
Partai itu kemudian disahkan di Gedung Graha Pratama Lantai XI, Jakarta Selatan dihadapan Notaris Aswendi Kamuli, SH. Ada sekitar 46 dari 99 orang menyatakan bersedia menjadi Pendiri Partai Demokrat dan hadir menandatangani Akte Pendirian Partai Demokrat. Sementara 53 orang lainnya tidak hadir tetapi memberikan surat kuasa kepada Vence Rumangkang.
Kemudian, Vence Rumangkang meminta Subur Budhisantoso menjadi Pejabat Ketua Umum dan Irsan Tandjung menjadi Pejabat Sekretaris Jenderal. Sementara Bendahara Umum dijabat oleh Vence Rumangkang.
Pada 10 September 2001, Partai Demokrat didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI oleh Vence Rumangkang, Subur Budhisantoso, Irsan Tandjung, Sutan Bhatogana, Rusli Ramli dan RF. Saragih dan diterima oleh Ka SUBDIT Pendaftaran Departemen Kehakiman dan HAM.
Kendati demikian, sejarah pendiri Demokrat seperti yang tertuang dalam website resmi partai tidak sama seperti disampaikan oleh politikus Demokrat Jhoni Allen Marbun, kini sudah dipecat.
Nama Jhoni sempat masuk dalam pusaran isu kudeta terhadap kepemimpinan AHY. Dalam video yang tersebar di media sosial, Johni mengatakan bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali, apalagi berdarah-darah untuk Partai Demokrat.
Sebab, kata dia, SBY bergabung dengan Partai Demokrat setelah lolos dari verifikasi KPU untuk Pemilu 2004. Dalam video tersebut, Jhoni pun menegaskan bahwa SBY bukan pendiri Partai Demokrat.
Editor: Iswara N Raditya