tirto.id - KH Imaduddin kembali menyita perhatian usai mendapat pencekalan ketika akan mengisi ceramah Banyuwangi, hari Selasa (22/10/2024). Siapa sosok KH Imamudin dan apa saja daftar kontroversi?
Pria yang biasa disapa Imaduddin Utsman Al Bantani itu sedianya bakal mengisi acara tabligh akbar peringatan Hari Santri Nasional 2024 di Stadion Maron Genteng, Banyuwangi.
Namun, rencana itu urung terjadi. Pihak panitia kabarnya didesak untuk membatalkan kehadiran KH Imaduddin alias Kiai Imad sebagai salah satu pengisi acara.
Pada Agustus 2024, KH Imaduddin juga sempat mendapat pertentangan dari sejumlah kelompok masyarakat saat hendak tampil di Gresik. Bagaimana sepak terjang KH Imaduddin selama ini? Simak ulasannya.
Profil KH Imaduddin dan Daftar Kontroversi
Imaduddin Utsman al-Bantani atau KH Imaduddin lahir di Kresek, Tangerang, tanggal 15 Agustus 1976. Ia merupakan pengasuh dan pendiri Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum di Kampung Cempaka, Kresek, Tangerang.
Mengutip laman Nahdlatul Ulum, KH Imaduddin diketahui aktif di organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Kiai Imad pernah menjabat Ketua Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) Kresek periode 2006-2011.
Kemudian pada 2018, Imaduddin berstatus Wakil Katib Pengurus Wilayah NU (PWNU) Banten. Sejak 2020 sampai sekarang, ia mengemban posisi Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PWNU Banten. Imaduddin juga dikenal sebagai penasihat Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Banten dan Rijalul Anshor Tangerang.
Selama ini, KH Imaduddin dikenal publik dengan sejumlah pro kontra. Salah satunya berkaitan dengan isi ceramah yang kerap membahas nasab para habib atau keturunan Nabi Muhammad di Indonesia.
KH Imaduddin pernah mempertanyakan keabsahan klan Ba'alawi atau Bani Alawi yang mengklaim memiliki garis keturunan Nabi Muhammad. Klan Ba’alawi diketahui merupakan sekelompok keluarga yang berasal dari Tarim, Hadramaut, Yaman.
Tidak saja melalui dakwah, Imaduddin juga menerbitkan buku yang cukup membikin kontroversi. Semisal “Membongkar Skandal Ilmiyah sejarah dan Genealogi Ba’alwi: Finalisasi Keterputusan Genealogi Ba’alwi Kepada Nabi Muhammad Saw” yang terbit tahun 2024.
Selain itu, Kiai Imad diketahui aktif membawakan bahasan serupa melalui sejumlah tulisan di laman RMI NU Banten. Semisal berjudul “Sejarawan Yaman, Al-Barihi Di Abad 9 H. Tidak Menyebut Ba’alwi Sebagai Keturunan Nabi Muhammad SAW” dan terbit 7 Oktober 2024.
Kronologi Ditolak Ceramah di Banyuwangi
KH Imadudin mendapat pencekalan saat hendak tampil di acara Tabligh Akbar Hari Santri Nasional 2024 di Stadion Maron Genteng, Banyuwangi, Selasa (22/10/2024).
Sebelumnya atau hari Senin (21/10), panitia dilaporkan mendapat panggilan dari aparat keamanan setempat. Panitia bersama pihak terkait lalu menggelar diskusi.
Akhirnya diputuskan bahwa KH Imaduddin tidak dibolehkan tampil di acara tersebut. Pembahasan soal nasab konon menjadi salah satu penyebab ceramah Imaduddin ditolak di Banyuwangi.
Acara sebenarnya dikabarkan telah disiapkan dengan matang. Karena izin tidak keluar, penyelenggara terpaksa menutup banner bergambar KH Imaduddin. Kemudian, acara tetap berlangsung dengan pengisi yang berbeda.
Kendati demikian, KH Imaduddin dikabarkan tetap hadir di Banyuwangi. Ia mengisi acara lain secara tertutup di Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) pada hari Rabu (23/10).
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani