Menuju konten utama

Sholat Idul Fitri 2023 Jam Berapa: Lebih Siang dari Idul Adha?

Sholat Idul Fitri 2023 digelar kapan & dimulai jam berapa? Kenapa shalat Idul Fitri lebih siang daripada Idul Adha? Tahun ini Lebaran kemungkinan beda hari.

Sholat Idul Fitri 2023 Jam Berapa: Lebih Siang dari Idul Adha?
Sejumlah umat Islam melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri, Limo, Depok, Jawa Barat, Senin (2/5/2022). Shalat Idul Fitri di salah satu Masjid termegah di Asia Tenggara tersebut diikuti oleh masyarakat yang berdatangan dari Jabodetabek untuk shalat dan menikmati keindahan masjid itu. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.

tirto.id - Sholat Idul Fitri 2023 dikerjakan tanggal 1 Syawal 1444 H. Tahun ini, kemungkinan shalat Id digelar pada hari yang berbeda: Muhammadiyah pada Jumat 21 April 2023, sedangkan NU dan pemerintah pada Sabtu, 22 April 2023. Shalat Idul Fitri dimulai jam berapa? Mengapa biasanya sholat Idul Fitri dimulai lebih siang daripada Shalat dul Adha?

Islam mempunyai 2 hari raya atau hari besar. Pertama ialah Idul Fitri, sekaligus menandai berakhirnya bulan Ramadhan. Sedangkan yang kedua yaitu Idul Adha atau hari raya kurban.

Hukum sholat Idul Fitri dan Idul Adha ialah sunnah muakkadah atau sangat dianjurkan. Pelaksanaan sholat sunah yang juga disebut sebagai sholat Id itu sudah terjadi pada tahun 1 Hijriah.

Alkisah, Rasulullah saw. menuju kota Madinah. Disana, beliau melihat warga yang sedang bersenang-senang selama 2 hari. Mereka menyebutnya sebagai perayaan seperti di masa jahiliah.

Kemudian, Rasul bersabda sebagaimana dalam riwayat Annas, "Sungguh, Allah telah mengganti bagi kalian yang lebih baik dari dua hari tersebut, yaitu hari Idul Fitri dan Idul Adha".

Sholat Idul Fitri dan Idul Adha ini dilaksanakan sebanyak 2 rakaat. Pada rakaat pertama, membaca takbir sebanyak 7 kali sebelum Al-Fatihah. Sedangkan pada rakaat kedua juga membaca takbir, namun cukup 5 kali saja sebelum dilanjutkan Al-Fatihah.

Sholat Idul Fitri dan Idul Adha sebaiknya dikerjakan secara berjamaah di tanah lapang, atau di masjid. Normalnya, sholat Idul Fitri dikerjakan sejak pukul 07.00 WIB. Oleh karenanya, masyarakat dapat berbondong-bondong lebih awal ke tanah lapang atau masjid lebih awal.

Waktu Sholat Idul Fitri & Idul Adha, Kenapa Beda?

Sejumlah ulama mempunyai perbedaan pandangan terkait awal waktu sholat Id (Idul Fitri dan Idul Adha) yang dikerjakan di pagi hari pada 1 Syawal atau 10 Zulhijjah.

Seperti dikutip dari artikel "Batas Awal dan Akhir Pelaksanaan Shalat Id" oleh Mahbub Ma’afi Ramdlan via NU Online, awal waktu sholat Id dimulai sejak matahari terbit. Akan tetapi, perlu ditunggu dulu sampai matahari sudah naik setinggi 1 tombak.

Pandangan tersebut ditulis Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab,"Mengenai waktu awal pelaksanaan shalat Id terdapat dua pendapat. Pendapat yang paling sahih ... adalah, awal waktu pelaksanaan shalat Id mulai dari terbitnya matahari.

"Yang paling utama adalah menangguhkan shalat Id sampai naiknya matahari seukuran satu tombak."

Sedangkan pandangan lain mengenai awal waktu sholat Id adalah tatkala matahari sudah naik. Imam Nawawi menyebutkan, "Pendapat ini ditegaskan oleh Al-Bandaniji dan Abu Ishaq Asy-Syirazi dalam kitab At-Tanbih. Pendapat ini zhahirnya adalah ucapan Ash-Shaidalani, Al-Baghawi dan selain keduanya."

Kendati demikian, para ulama menyepakati bahwa batasan akhir sholat Id yaitu ketika matahari sudah tergelincir.

Pelaksanaan sholat Id pada hari raya Idul Fitri dianjurkan lebih siang daripada hari raya Idul Adha. Ini dipilih agar umat Islam yang belum menunaikan zakat fitrah menyelesaikan kewajibannya terlebih dahulu.

Diriwayatkan dari Ibnu 'Umar bahwa Rasulullah saw. memerintahkan untuk menunaikan zakat fitrah sebelum orang-orang berangkat untuk melaksanakan shalat Id (H.R. An-Nasai).

Dalam riwayat lain, disebutkan, "Barangsiapa yang menunaikan zakat fitrah sebelum salat Id, zakatnya diterima, dan barangsiapa yang menunaikan (zakat fitrah) setelah shalat Id maka itu dianggap sebagai sedekah." (H.R. Abu Dawud).

Sementara itu, shalat Idul Adha biasanya digelar lebih awal daripada Idul Fitri. Alasannya, memberikan waktu yang lebih banyak untuk pelaksanaan kurban setelah sholat Id.

Tahun ini, shalat Idul Fitri kemungkinan digelar pada hari yang berbeda. Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, menetapkan bahwa Lebaran 1444 H bertepatan dengan Jumat, 21 April 2023.

Dalam perhitungan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, pada 29 Ramadhan 1444 H atau Kamis, 20 April 2023, sudah terjadi ijtimak. Selain itu, dalam perhitungan, hilal sudah wujud dan saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk pada hari tersebut.

Sementara itu, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) baru memutuskan kapan 1 Syawal 1444 H dalam sidang isbat pada Kamis, 20 April 2023. Kemenag menggunakan standar Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Sarat terjadinya imkanur rukyah (visibilitas hilal) versi MABIMS ada dua. Yang pertama, posisi hilal saat matahari terbenam mencapai ketinggian 3 derajat. Yang kedua, sudut elongasi 6,4 derajat.

Berdasarkan data hisab BMKG pada Kamis (20/4) kedua syarat tersebut belum terpenuhi. Posisi hilal maksimal adalah 2,36 derajat di Sabang, Aceh. Sedangkan sudut elongasi terbanyak adalah 3,09 derajat di Sabang, Aceh.

Jika merujuk data hisab tersebut, Kemenag RI kemungkinan besar akan membulatkan hari Ramadhan hingga 30 hari. Dengan demikian, bisa jadi Lebaran 2023 versi Kemenag akan bertepatan dengan Sabtu, 22 April 2023.

Bacaan Niat Sholat Idul Fitri 2023

Berikut adalah niat sholat Idul Fitri:

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى

Latin: Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini (makmuman/imaman) lillâhi ta’âlâ

Artinya:"Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala,".

Tata Cara Sholat Idul Fitri 2023

Berikut adalah tata cara mengerjakan sholat Idul Fitri sebanyak 2 rakaat:

  • Mengucapkan bacaan niat salat Idul Fitri/Idul Adha untuk 2 rakaat.
  • Mengucapkan takbir sebanyak 7 kali.
  • Membaca doa iftitah.
  • Membaca Surah Al-Fatihah.
  • Membaca Surah Al-A’la.
  • Iktidal dan membaca doa iktidal.
  • Sujud pertama dan membaca doa sujud.
  • Duduk di antara dua sujud dan membaca doa.
  • Sujud kedua dan membaca doa sujud.
  • Berdiri kembali untuk melanjutkan ke rakaat kedua.
  • Mengucapkan takbir sebanyak 5 kali.
  • Membaca Surah Al-Fatihah.
  • Membaca Surah Al-Ghasiyah.
  • Rukuk dan membaca doa rukuk.
  • Iktidal dan membaca doa iktidal.
  • Sujud pertama dan membaca doa sujud.
  • Duduk di antara dua sujud dan membaca doa.
  • Sujud kedua dan membaca doa sujud.
  • Duduk tasyahud akhir rakaat kedua dengan membaca tahiyat awal hingga akhir.
  • Salam.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2023 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus